Pernah dulu, setiap ada acara piknik dasawisma, ibu menyiapkan bekal dari rumah. Ibu tahu, harga makanan di tempat wisata mahal. Lebih baik membawa bekal. Lemper isi oseng tahu-tempe (baca: arem-arem).
Meski hanya arem-arem, sejatinya bukan hal makanan yang penting. Melainkan atmosfer dan antusiasmenya piknik rombongan. Melihat hewan di kebun binatang, bermain pasir di pantai sampai seluruh kulit lengket, menyusuri jalan Malioboro sampai kaki pegal, lalu pulang. Capek, tapi senang. Tak perlu ribut harga pecel lele.
Mbaknya, kalau keberatan dengan harga makanan di tempat wisata, bawa bekal saja dari rumah ya!
Dari sisi kritik pelanggan, aku mengapresiasi langkah mbaknya, meski kosakatanya kurang tepat. Dengan begitu, pedagang nakal yang demen "nuthuk" bisa ditertibkan. Bagi anda pelancong baru, sebaiknya lihat dulu menu makanan sebelum pesan.
Berita terbaru, warung yang "nuthuk" itu, bersama dua warung lainnya ditutup. Apriyanto, salah satu pemilik warung yang kena sanksi meminta maaf karena dianggap mencoreng Malioboro dan berjanji akan menurunkan harga. (detik.com)
Anda beli pecel lele harga berapa? --KRAISWANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H