Cukup lima menit dengan motor dari rumah, kami tiba di suatu tempat wisata. Tidak betulan wisata, karena tidak ada plang resmi, tidak ada SK dari dinas terkait. Hanya karena sering dikunjungi orang. Ada yang sekedar berfoto bersama teman, foto persiapan menikah maupun sekumpulan anak-anak lokal. Terletak di Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah.
Pohon Pengantin, begitu nama tempat ini diberi nama. Satu-satunya pohon di tengah sawah. Apa uniknya? Batangnya melengkung seperti orang membungkuk, bisa dipakai tempat duduk. Kalau waktunya pas, bisa dapat potret indah, perpaduan langit dan sinar matahari atau pantulan air sawah.
Kenapa disebut Pohon Pengantin? Dari beberapa sumber yang dibaca, tidak ada info akurat. Warga sekitar mengatakan, pohon itu sudah ada di sana sejak dulu, sejak mereka masih kecil. Ada juga yang mengatakan, karena pohon itu dijadikan tempat foto untuk calon pengantin, disebutlah Pohon Pengantin.
Kami datang di waktu yang pas. Pas sawahnya digenangi air. Jadilah cermin yang memberi pantulan hampir sempurna. Hari masih pagi, pencahayaan juga pas. Teduh, dan hangat. Beruntunglah kami datang kali ini.
Di seberangnya, dipisahkan jalan aspal kecil, terdapat hamparan sawah dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Telomoyo. Meski langitnya sedang tidak bersih, siluet gunung masih terlihat. Kalau langitnya bersih, ditambah padinya sedang menghijau, wah, sempurna!
Baca juga: Pohon Manten, Saksi Mimpi "Trio P"
Sawah dan Kampoeng Rawa
Dengan menempuh sekitar 15 km, 30 menit dengan motor, kami mencapai suatu tempat makan. Menurut Google, tempat itu buka jam 09.00 WIB. Kami tiba jam 09 lebih. Loketnya memang sudah buka. Tapi di warung makannya belum. Lokasi ini merupakan kawasan wisata cukup luas, terdiri dari beberapa kios warung makan, penjual oleh-oleh, pendopo, sentra UKM unggulan, wahana perahu (selama pandemi masih ditutup) dan warung makan tadi.