Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mau Handal Berbahasa Inggris? Hadapi Gelombang!

19 Maret 2021   06:16 Diperbarui: 19 Maret 2021   06:26 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaut menghadapi gelombang | sumber: dailymail.co.uk via travel.tribunnews.com

Kenapa ada program English Everyday? | sumber: tayangan powerpoint/Kiki
Kenapa ada program English Everyday? | sumber: tayangan powerpoint/Kiki

"...Why?...", lanjut wakasek, "Because this school is a Billingual School with English as the main language." Nah loh. Memang sih, saat rekrutmen sudah diberitahu bahwa sekolah ini menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar. Aku tahu dikit, dan mereka menolerir (tidak harus lulusan satra Inggris, selama tahu dan mau belajar bisa diterima). Dalam perkembangannya, untuk menggiatkan kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa internasional ini, diadakanlah English of the Day tadi. Tapi seiring berjalannya waktu, ditambah kondisi pandemi yang masih ganas, gerakan ini meredup.

No english, no service. Pedang bermata dua bagi murid dan guru | sumber: KRIS WANTORO
No english, no service. Pedang bermata dua bagi murid dan guru | sumber: KRIS WANTORO

Biar krisis, meski pandemi, harus menonjolkan value kita. Begitu kira-kira mandat yayasan. Apalagi akreditasi terbaru kami kembali (sekolah swasta yang) mendapat "A" (Bukan sombong ya, fakta). Selain itu beberapa orang tua juga mengingatkan kenapa jarang dipakai Bahasa Inggris.

Maka, arahan wakasek pagi itu sebuah kiat mengembalikan sekolah kami pada kodratnya. Sekolah berbasis Bahasa Inggris. Mantab soul!

"Pelaut handal tidak dihasilkan dari laut yang tenang" - Franklin D. Roosevelt.

Berhenti di sana? Tidak. Dalam program EED (English Everyday) ini, di tiap ruangan akan ada Teacher of Duty (ToD), semacam guru pembimbing gitu. Masalahnya, dalam ruanganku berisi tiga orang, aku yang menjadi ToD. Wattt...? Wakil kepsek itu pasti salah! Tidak mungkin aku.

Aku tidak menemukan dasar apa pun, kenapa dijadikan ToD, sedangkan teman-temanku yang lain lebih potensial. Ah, mari berpikiran sehat. Anggaplah kesempatan belajar diberikan padaku saat ini. Lagipula, tugas ToD bukan sebagai pelatih.

Melainkan "Make sure that the situation happens and reports any progress." Begitupun dengan guru lain, berkewajiban membuat situasi yang konsisten bahwa semua guru-staf menggunakan Bahasa Inggris secara intensif.

English everyday ini wajib dipraktikkan di kelas maupun di kantor bersama rekan kerja. Ada exception (pengecualian) yakni pengumuman penting yang lebih mudah dijelaskan dalam Bahasa Indonesia, berbalas pesan dengan orang tua yang tidak terbiasa Berbahasa Inggris. Agak lega. Betapa pengertiannya waka, supaya tidak krik-krik mau ngomong apa, kami diberikan panduan daftar percakapan umum yang bisa digunakan.

 

Nah... penak to, diwajibkan English everyday tapi diberi panduan | dokumentasi pribadi
Nah... penak to, diwajibkan English everyday tapi diberi panduan | dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun