Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Langkah-langkah Kecil Melawan Sampah Plastik, dari Cup Es Krim sampai "Sekolah Sampah"

12 Maret 2021   01:25 Diperbarui: 12 Maret 2021   11:09 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es krim dalam kemasan daun pisang dan stik kayu | sumber: indiatoday.in/ Erik Solheim

Sebuah perusahaan asal Filipina melakukan inovasi menciptakan masker dari serat daun abaka yang mudah terdegradasi. Menurut Department of Science and Technology Filipina, masker abaka jauh lebih baik dari masker N9 dan kualitasnya mendekati masker medis serta menyerap hanya 3-5% air. Bandingkan, masker N95 yang daya serap terhadap mencapai 46%. (Instagram/ greenerationid)

Perbandingan daya serap masker abaka, N95 dan masker medis | sumber: Instagram/ greenerationid
Perbandingan daya serap masker abaka, N95 dan masker medis | sumber: Instagram/ greenerationid

Tanaman abaka (Musa textilis Nee) termasuk salah satu tanaman pisang yang tidak dimanfaatkan buahnya, melainkan diambil seratnya dari batang semu. Pada awal abad 16 penduduk asli daerah Cebu, Filipina memanfaatkan serat abaka sebagai bahan pakaian tradisional. (balittas.litbang.pertanian.go.id)

Pohon abaka/ pisang manila | sumber: The American Cyclopdia, Wikipedia
Pohon abaka/ pisang manila | sumber: The American Cyclopdia, Wikipedia

Owalah... serat pohon pisang toh... Kalau begitu, Indonesia juga bisa mengolahnya! Kalau bisa ngimpor, ngapain ngolah? #tepokjidat

Sejak dulu, serat abaka populer secara komersial dalam bentuk produksi tali dan jaring ikan. Bahkan, pemerintah Amerika Serikat memanfaatkan serat abaka untuk bahan pembuat uang kertas dolar, karena seratnya tidak getas, tidak mudah putus, punya tekstur yang baik, mengilap, awet, lentur serta tahan salinitas.

Pohon dan serat abaka | sumber: boombastis.com
Pohon dan serat abaka | sumber: boombastis.com

Masih dari laman IG Greeneration Foundation, menurut keterangan eksportir abaka kepada Bloomberg, beberapa pabrik APD dari Cina, India dan Vietnam sudah mulai memesan kain abaka selama pandemi. Ini berarti material yang ramah lingkungan ini mulai diminati negara-negara.

4# Coconut Shool. Meski secara harfiah coconut berarti kelapa, sekolah ini tidak ada hubungannya ke sana. Sekolah ini didirikan dengan material sampah. 

Adalah Ouk Vandey, pendiri sekolah di Kamboja yang desain dan tata letaknya berbahan sampah. Sekolah gagasan "Rubbish Man", sebutan untuk Vandey, ini terletak di Taman Nasional Kirirom, Provinsi Speu, Kamboja. (Instagram/ greenerationid)

Ouk Vandey, pendiri Coconut School | sumber: coconutschool.org
Ouk Vandey, pendiri Coconut School | sumber: coconutschool.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun