4# Pemilu Pertama dan Terakhir Kyal Sin adalah pemuda yang peduli pada politik Myanmar. Jika tidak begitu, sebutlah ia pejuang muda demokrasi dan pendukung pemerintahan sipil Myanmar. Dikutip dari tirto.id, pada pemilu Myanmar 8 November 2020, sang Angel mengunggah foto ke media sosial tinta ungu mewarnai jarinya.
"Pemilu pertamaku. Aku memilih dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku sudah lakukan tugasku untuk negara.", tutur Kyal Sin, deklarasi baktinya bagi negara.
5# Berkorban untuk Mengajarkan Masih ada Harapan Sablon di kaosnya bertuliskan EVERYTHING WILL BE OK adalah ekspresi murni dari remaja Kyal Sin. Dia sadar, berunjuk rasa melawan kekuatan militer bukanlah keadaan yang benar-benar akan baik-baik saja.
Tapi, Kyal Sin mengajarkan pada kita bahwa dengan berkorban berarti masih ada harapan. Harapan bahwa sesuatu yang adil dan benar masih bisa diperjuangkan. Harapan bahwa tirani militer bisa dikalahkan dengan solidaritas dan persatuan. Harapan bahwa sekalipun dia gugur, dunia akan mencatatnya sebagai perjuang muda Myanmar.
Kyal Sin sudah membuat catatan berisi golongan darahnya, dan pesan agar tak perlu menyelamatkannya jika terluka, melainkan mendonorkan organ tubuhnya bagi orang yang membutuhkan. Jantungnya akan terus memompa harapan. Paru-parunya, menghembuskan semangat perlawanan. Matanya, menyaksikan ketidakadilan, lalu melawan! Dengan begitu, Kyal Sin akan terus hidup.
Banyak orang yakin, seperti diyakini Kyal Sin, suatu saat demokrasi akan kembali menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H