"Sekali berarti sesudah itu mati" --Chairil Anwar
Siapa yang tidak ngefans pada artis Korea. Para Oppa yang kalau dandan putihnya melebihi emak-emak, sanggup membuat gadis seluruh negeri ngeces terkeces-keces. Penampilannya di layar kaca memang menakjubkan. Pantas diidolakan...
Mantan anggota grup K-pop f(x) Sulli (25) ditemukan meninggal di rumahnya, diduga kuat bunuh diri akibat banyak komentar buruk dari netizen. Nasib serupa dijalani Goo Hara (sahabat Sulli, 28 tahun). Ada juga Park Yong-Ha (32) akibat mengalami tekanan dalam mengelola bisnis dan karir, Ahn So Jin (22) penyebab: depresi tidak lolos dalam kompetisi mendapatkan posisi di KARA. (newsmaker.tribunnews.com)
Begitukah kualitas orang yang menjadi idola...?
***
Bertolakbelakang dengan para artis di atas, Ma Kyal Sin mengakhiri hidup dengan cara elegan.
Kudeta oleh junta militer di Myanmar terjadi pada 1 Februari 2021. Mereka menangkap Kanselir Aung San Suu Kyi, presiden Myanmar yang sah Win Myint dan beberapa tokoh senior Partai Liga Nasional (NLD) dalam penggerebekan dini hari. (tirto.id)
Akibat dari kudeta ini timbul gelombang demonstrasi masyarakat sipil Myanmar. Yang menarik perhatian warganet dan dunia internasional, salah satu demonstran perempuan, Ma Kyal Sin yang tertembak di bagian kepala oleh polisi Myanmar. Orang menyebutnya "Angel" (malaikat). Bukan hanya wajahnya yang cantik dan rupawan, tapi keberanian dan ketulusannya membuatnya layak disebut Angel.
Apakah sang Angel tidak punya cita-cita di masa depan? Tidakkah ia ingin menikmati masa muda seperti remaja umumnya, yang mengidolakan K-pop, misalnya?
Layaklah Angel Kyal Sin menjadi idola bagi anak muda di mana pun berada. Apa saja yang bisa diidolakan?
1# Muda, Pemberani Aku membayangkan, jika Indonesia dikudeta oleh pihak militer, apakah aku seberani Kyal Sin...? Belum tentu. Itulah sebab, Kyal Sin adalah anak muda pemberani. Perempuan lagi. Berani membela kebenaran, mengambil resiko bahkan kematian.
Keberaniannya ini adalah bentuk kritik nyata pada pihak militer. Kyal Sin, sebagai ahli bela diri tak kenal rasa takut. Bahkan, Deng Jia Xi (nama Chinese Kyal Sin) menjadi sosok pelindung bagi sesama demonstran. (liputan6.com)
Jika dibandingkan para artis K-pop di atas, atau pemuda-remaja menye-menye, yang frustasi hanya karena perlakuan lawan jenis atau komentar negatif netizen. Maka level karakter pemuda seperti Kyal Sin adalah yang tertinggi. Keberaniannya dipertaruhkan bagi nasib bangsa dan rakyat banyak, bukan pada citra atau kepuasan pribadi.
2# Beraksi, bukan Frustasi Banyak permasalahan dalam hidup menghasilkan tekanan, lalu menyebabkan frustasi. Entah tekanan itu dalam ranah pribadi, keluarga, atau masyarakat. Biasanya, orang akan mencari pelarian jika frustasi. Bisa mengarah positif pada seni, olahraga, tataboga, bela diri atau hobi bermanfaat lainnya. Atau justru mengarah negatif yaitu merokok, miras, narkoba dan seks bebas. Kalau dengan pelarian masih belum juga puas, bunuh diri. Ngeri.
Tapi tidak demikian yang dipilih Kyal Sin. Ancaman pada demokrasi di negaranya menggerakkan nuraninya. Bukan mencari kenyamanan diri, boro-boro frustasi. Dia beraksi, ikut turun ke jalan bersama pelajar-mahasiswa, buruh, pegawai negeri, pekerja kantoran, serta tenaga medis. Dia beraksi agar tercipta perubahan.
3# Hidup Sekali, Berarti lalu Mati Hidup cuma sekali, berusahalah memberi arti. Kutipan Chairil Anwar di atas dihayati Kyal Sin. Gadis 19 tahun ini bukannya tidak punya impian. Mahasiswa, ahli bela diri taekwondo, penari di DA-Star Dance Club Mandalay serta penyanyi. (liputan6.com)
Remaja dengan multitalenta demikian terbentang luas impian dan kesempatan di hari depan. Tapi, itu semua bukan alasan untuk tak menyumbang arti. Mencintai demokrasi di negaranya, berdiri bersama masyarakat sipil, bahkan menjadi pelindung bagi sesama demonstran. Dengan botol coca-cola di tangan untuk membantu pengunjuk rasa lain yang wajahnya terkena tembakan gas air mata.
"Kami tidak akan lari..." --Kyal Sin (Angel), seperti kesaksian Myat Thu
Ia juga yang menendang balik gas air mata ke arah polisi serta yang memberi aba-aba, "Tiarap! Tiarap!" saat polisi mengokang senjata hendak meluncurkan peluru. (Reuters via tirto.id)
4# Pemilu Pertama dan Terakhir Kyal Sin adalah pemuda yang peduli pada politik Myanmar. Jika tidak begitu, sebutlah ia pejuang muda demokrasi dan pendukung pemerintahan sipil Myanmar. Dikutip dari tirto.id, pada pemilu Myanmar 8 November 2020, sang Angel mengunggah foto ke media sosial tinta ungu mewarnai jarinya.
"Pemilu pertamaku. Aku memilih dari lubuk hatiku yang terdalam. Aku sudah lakukan tugasku untuk negara.", tutur Kyal Sin, deklarasi baktinya bagi negara.
5# Berkorban untuk Mengajarkan Masih ada Harapan Sablon di kaosnya bertuliskan EVERYTHING WILL BE OK adalah ekspresi murni dari remaja Kyal Sin. Dia sadar, berunjuk rasa melawan kekuatan militer bukanlah keadaan yang benar-benar akan baik-baik saja.
Tapi, Kyal Sin mengajarkan pada kita bahwa dengan berkorban berarti masih ada harapan. Harapan bahwa sesuatu yang adil dan benar masih bisa diperjuangkan. Harapan bahwa tirani militer bisa dikalahkan dengan solidaritas dan persatuan. Harapan bahwa sekalipun dia gugur, dunia akan mencatatnya sebagai perjuang muda Myanmar.
Kyal Sin sudah membuat catatan berisi golongan darahnya, dan pesan agar tak perlu menyelamatkannya jika terluka, melainkan mendonorkan organ tubuhnya bagi orang yang membutuhkan. Jantungnya akan terus memompa harapan. Paru-parunya, menghembuskan semangat perlawanan. Matanya, menyaksikan ketidakadilan, lalu melawan! Dengan begitu, Kyal Sin akan terus hidup.
Banyak orang yakin, seperti diyakini Kyal Sin, suatu saat demokrasi akan kembali menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H