Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Memetik Manfaat di Balik "Maksiat" Penggunaan Media Sosial

20 Oktober 2020   23:13 Diperbarui: 20 Oktober 2020   23:19 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua separuh tahun saya dan calon berpacaran, mantab lahir batin ingin menikah. Persiapan intensif sudah digalakkan setahun menjelang hari-H. Di samping kostum, administrasi dan ba-be-bu nya, yang tak kalah penting bagi kami adalah bimbingan pranikah.

Berkaca dari banyak keluarga hancur, ditambah orang tua yang tidak sempurna, kami merasa perlu membekali diri. Salah satunya melalui bimbingan pranikah.

Kami beda adat, latar belakang keluarga, dan denominasi gereja. LDR pula. Di gereja mana kami harus bimbingan? Berapa jumlah pertemuannya? Mengapa kami harus bimbingan? Siapa yang akan membimbing kami?

Suatu kali, bulan Januari 2020 saya membaca postingan teman di FB, program bimbingan pranikah. Segera saya kabari calon, dan kami sepakat akan bimbingan dengan mentor yang kami sudah kenal tapi belum akrab itu.

Singkat cerita, kami dijelaskan syarat-syarat, kurikulum dan teknis pelaksanaan bimbingan, yaitu via videocall karena kami LDR Jakarta-Salatiga, sedang kakak mentor di Purwokerto.

Melalui mentor itu kelak kami ditengahi dan dibekali. Dari Facebook saya bertemu mentor bimbingan pranikah.

Positif Corona, Sembuh. Seorang teman perempuan, dulu satu jemaat gereja, yang kini berkeluarga dan tinggal di Sumatra.

Melalui laman FB-nya dikisahkan detil kronologi dia dan suaminya terpapar virus Corona, padahal sudah ketat menjalankan protokol kesehatan. Bahkan anaknya yang masih balita ikut tertular.

Ngeri membayangkannya. Yang sudah hati-hati saja bisa kena, apa kabar kita yang menganggap sepele, yang selalu lupa pakai masker?

Setelah jatuh-bangun dan mendapat penanganan tepat teman saya, suami dan anak-anaknya dinyatakan sembuh. Wow! Itu adalah anugerah. Suatu berita baik yang layak diceritakan di media sosial. Saya turut lega mendengar perjuangan dan pertolongan Tuhan bagi keluarganya.

Lokasi Tanah Dijual. Dari bermacam profesi yang sempat saya lakoni, yang paling tidak saya harapkan---dipikirkan saja tidak--adalah makelar. (Pernah saya luapkan di sini)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun