Massa yang bersimpati berubah menjadi gerakan untuk menjatuhkan penguasa. Hanya sepuluh hari setelah meninggalnya Bouazizi, rezim Ben Ali yang bertengger hampir 25 tahun tumbang. (Disruption, Rhenald Kasali)
Pada 1938, seorang lelaki biasa, Nicholas Winton memilih menyelamatkan anak-anak saat Perang Dunia I. Ia mengunjungi kamp pengungsi di Prague, di mana banyak rakyat Yahudi hidup dalam kondisi mengerikan.
Ia terusik untuk menolong lalu mengumpulkan dana untuk memindahkan 669 anak-anak dengan selamat ke Britania Raya melalui operasi Kindertransport.
Winton mendirikan rumah bagi anak-anak itu. Pers Britania menjuluki Winton sebagai "Schindler-nya Britania." Pada 28 Oktober 2014 ia dianugerahi penghargaan tertinggi Republik Ceko, Order of the White Lion, oleh Presiden Ceko Miloz Zeman. Winton meninggal pada 1 Juli 2015 saat berumur 106 tahun. (Our Daily Bread, Wikipedia)
Bagi saya, tiga orang di atas telah menghasilkan buah dan keharuman masing-masing. Jika diteruskan masih banyak "pohon pisang" di sekitar kita.
Barisan mahasiswa penunggang senayan pada 1998, Polisi Hoegeng, Gus Dur, Marthin Luther King, Jr., Bunda Theresa, Mahatma Gandhi, Albert Einstein, dan banyak lagi.
Demikianlah dalam hidup ini, tak boleh kalah sebelum menghasilkan buah. Parang kehidupan boleh saja memenggal, memangkas kita. Namun, selama masih ada nafas, selalu ada alasan untuk berjuang.
Pantang tumbang sebelum berbuah.