Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bersepeda, Gaya atau Budaya?

29 Juni 2020   23:25 Diperbarui: 29 Juni 2020   23:21 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengurusi sepeda zaman SMA, foto: dokumentasi pribadi

Satu kelompok lainnya tengah asyik mengayuh sepeda dengan satu barisan rapi di pinggir agar tak menghalangi pengendara lain. Sesuai tebakan Anda, kelompok yang pertama itulah yang katanya berpendidikan tinggi. (instagram/okezone.id)

Bandingkan dengan kisah berikut.

Setelah menaklukkan Gunung Kilimanjaro, Afrika Timur dengan membawa sepeda, Mas Paimo (Indonesia) ingin mengukir sejarah melalui perjalanan "Trans Atacama Cycling Trip 2006".

Tak perlu menunggu tren, Mas Paimo mengkristalkan kesabaran, keteguhan, kesungguhan, ketangguhan, kerendahan hati, tekad dan keberanian untuk "menumbuhkembangkan olahraga bersepeda jarak jauh di tanah air". Semua persiapannya "hanya" dilakukan dalam delapan tahun. (Buku Bersepeda Membelah Pegunungan Andes, Bambang "Paimo" Hertadi Mas) Jejak petualangannya bisa dinikmati di akun instagram @le_paimo

Dean dan temannya, Nala, bersepeda keliling dunia, foto: instagram/@1bike1world
Dean dan temannya, Nala, bersepeda keliling dunia, foto: instagram/@1bike1world

Dean Nicholson (Skotlandia) @1bike1world, selalu membawa kucingnya, Nala, dalam perjalanan berkeliling dunia. Mulanya Dean bersepeda sendirian. Hingga suatu hari ia menemukan seekor kucing betina menangis kelaparan di tepi jalan. Dean mengadopsi si kucing dan memberi nama Nala, terinspirasi karakter singa di film The Lion King. Nala kemudian menjadi teman setia dalam perjalanannya. (instagram/okezone.id)

Masih banyak fenomena berpeseda bisa diungkap jika perlu. Jika dibuat kategori, di Bumi ini hanya ada dua kelompok pesepeda: yang banyakan gaya dan pegiat budaya. Kembali pada pembaca, hendak mendukung dan menjalani hidup seperti kubu yang mana.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun