Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengasihi Pasangan dengan Lima Bahasa Kasih

10 Juni 2020   11:31 Diperbarui: 12 Juni 2020   11:46 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sedang mengungkapkan cinta, tetapi pesan itu tidak mengenai sasaran karena kita menggunakan bahasa kasih yang asing bagi pasangan. Ibaratnya Anda mengungkapkan kasih kepada pasangan dalam Bahasa Inggris, sedang pasangan Anda hanya mengerti Bahasa Cina. Sesungguh-sungguh apa pun Anda mengasihi, pasangan Anda takkan pernah merasa dikasihi.

Dengan membaca buku ini, kita akan menemukan lima dasar bahasa kasih, dan bahasa kasih yang utama, yang dibutuhkan pasangan. Dengan begitu kita akan menemukan kunci pernikahan jangka panjang dan penuh kasih sayang. Kami bersyukur bisa belajar bagian ini sejak pacaran.

Metafora "Tangki Emosional"

Dalam diri setiap anak terdapat "tangki emosional" yang perlu diisi dengan kasih sayang. Apabila seorang anak merasa sungguh-sungguh dicintai, ia akan berkembang dengan baik. Tapi bila "tangki"-nya kosong, ia akan mencari kasih sayang dengan cara dan di tempat-tempat yang salah.

Pasangan kita pun punya "tangki" yang harus diisi. Kebutuhan untuk dicintai oleh pasangan terletak pada inti dari hasrat perkawinan.

Mengapa Perlu Bahasa Kasih?

Modal cinta dan cocok saja tak cukup untuk hidup dalam pernikahan. Cinta bisa menguap setelah bertahun-tahun menikah. Keluhan pada hal-hal sepele, ungkapan kasih yang tidak tepat sasaran bisa menjadi "ranjau". Apa yang indah sebelum menikah tidak benar-benar indah setelahnya.

Alasan mendasar masalah ini adalah orang berbicara dalam bahasa kasih yang berbeda. Itulah mengapa kita perlu mengenal dan berkomunikasi dengan bahasa yang dikenali pasangan kita.

Apa saja Bahasa Kasih?

Garry Chapman mengklasifikasikan lima bahasa kasih, 1) Kata-kata Pedukung, 2) Saat-saat Mengesankan, 3) Menerima hadiah-hadiah, 4) Pelayanan, dan 5) Sentuhan Fisik.

Bahasa kasih ini jika "diucapkan" dengan tepat sesuai kebutuhan pasangan, bakal merekatkan ikatan kita kepada pasangan, betapa pun masalah bertubi-tubi mendera. Sebaliknya, bisa menggerogoti relasi jika berkomunikasi dengan yang bukan bahasa kasih pasangan, sekali pun kita sudah mengorbankan waktu, uang, tenaga bahkan kesenangan pribadi. Saya akan mengulas kelima bahasa kasih ini ke dalam lima artikel berikutnya. Selamat belajar...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun