JANGAN HARAP!
Entah apa yang mereka rayakan di tengah pandemi. Kebebasan, atau justru kebodohan diri.
Bagi saya, mereka tak lebih dari generasi bermoral rendah. Lulus karena "anugerah Tuan Corona", yang di sisi lain merenggut hidup dan kehidupan jutaan manusia.
Mereka, generasi lembek ini, saya yakin tak bisa memperpanjang SIM karena tak lolos psikotes---itu pun kalau punya.
Saya benci sama sekali tindakan mereka, bukan karena dulu di masa mereka saya tidak ikut coret-coret baju. Tak berguna.
Sebelum pandemi saja, mereka belum tentu bisa mandiri dan tidak menyusahkan orang lain. Di tengah keganasan Corona, saat mereka tidak harus berhadapan dengan laskar soal-soal rumit, mereka justru mimpi jadi pahlawan. Generasi gembus! Mau jadi apa bangsamu nanti, nak!
Tapi saya juga salah mengkritik gelora muda alamiah mereka, sedangkan orang dewasa tidak memberi teladan, bahkan pemerintah melonggarkan mobilitas publik.
Bertobatlah ya nak, ingat bapak ibumu di rumah mungkin megap-megap membayar bermacam tagihan. Syukur kalau mereka masih kerja dan ada pemasukan.
Pikirkan bahwa nilai rapor kalian belum tentu laku dalam peradaban masyarakat pasca pandemi. Tak ada jaminan kalian sukses mendaftar kartu prakerja. Lalu dengan apa kau pikir akan bertahan hidup?
Semoga masih ada jiwa-jiwa waras yang tidak men-terserahkan Indonesia.