Segera diburunya orang-orang aneh untuk mengisi museumnya. Charles Stratton, manusia mini yang bercita-cita menjadi seorang prajurit berkuda. Perempuan berbadan besar, berkumis dan jenggot bersuara sangat merdu. Bersaudara atraksi tali, manusia tato, manusia anjing, manusia terberat, manusia tertinggi, dan manusia unik lainnya. Jadilah keluarga sirkus, P.T. Barnum's Circus. Hebatnya menurutku,
pertunjukkan sensasional itu dilakukan oleh orang-orang aneh, yang dibuang masyarakat
Konflik berikutnya. Kelompok sirkusnya ditolak preman setempat. Oleh kritikus teater, Barnum disebut menampilkan pertunjukan palsu. Semakin populer tim sirkusnya, kian haters berang. Saat Barnum sedang tur keliling Amerika dengan sang penyanyi opera, kelompok preman kembali mengganggu.
 Keributan memanas. Seorang preman melempar api dian, membakar seluruh gedung sirkus. Anggota sirkur keluar menyelamatkan diri, hewan-hewan dilepas berhamburan, semua ludes.
Barnum, yang baru tiba dari tur dihantam kepanikan. Dari seluruh anggota hanya Anne yang belum keluar. Philip---eks konglomerat yang jatuh hati pada Anne---berlari menerobos kobaran api demi menyelamatkan pujaannya. Ternyata Anne selamat, baru keluar dari samping gedung. Terlambat, Philip dalam bahaya. Sebagai "kepala keluarga" Phineas harus bertindak. Dipandangnya Charity dan dua malaikatnya yang tak kalah panik. Jangan ambil resiko, batin isterinya. Phineas berlari ke dalam gedung. Pengorbanan.
Satu persatu bagian gedung dilalap api. Pemadam kebakaran tak mampu menolong. Tidak ada harapan. Philip dan Phineas tak akan selamat. Semua keluarga sirkus berduka. Mereka kehilangan rumah dan orang-orang tercinta.
Tapi tunggu, dari balik kobaran api ada bayangan dua orang saling gendong. Phineas berhasil menyelamatkan Philip, meski sekarat.
Hikmah di balik musibah
Barnum rugi banyak. Perusahaannya hancur. Tidak ada bank yang mau memberi pinjaman. Tapi dia masih punya tim dan keluarga yang mau terus mendukungnya. Tim sirkus berkisah, ibu mereka sendiri malu, menyembunyikan mereka dari dunia. Barnum menarik mereka keluar dari kegelapan. Mungkin Barnum penipu, melakukan semua hanya untuk uang. Tapi Barnum memberi mereka keluarga sejati. Sirkus, itulah rumah mereka.
Seperti puluhan tahun lalu, Phineas menjemput kekasihnya di rumah sang tuan yang kaya tapi sombong. Ternyata Charity menyendiri di pantai dekat rumah itu. Di situlah mereka kembali merajut mimpi.
Betapapun besar, betapapun kecil halangan menuju mimpi itu akan dihadapi bersama-sama