Mohon tunggu...
Anselmus Wikan
Anselmus Wikan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Remaja biasa yang berusaha merefleksikan realitas dunia, namun terhalang oleh sistematika.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menasionalisasi Inovasi Birokrasi Banyuwangi

10 September 2022   21:35 Diperbarui: 10 September 2022   21:43 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sistem birokrasi memang masih diperlukan sebagai pedoman, hanya saja harus berani menyederhanakannya dan tanggap terhadap keprihatinan masyarakat. Sistem yang sederhana dan cepat tanggap menciptakan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mewujudkan keadilan sosial yang menyeluruh. 

Meskipun kini sudah banyak Mal Pelayanan Publik berdiri di beberapa kota besar di Indonesia, Kementerian PAN-RB masih akan mengembangkan pelayanan jemput bola dengan pendirian Pasar Pelayanan Publik di kota-kota kecil hingga Kios Pelayanan Publik untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal.

Setiap instansi pemerintahan mempunyai program unggulan yang diharapkan mampu memajukan masyarakat yang dilayaninya. Akan tetapi, cukup banyak warga yang merasa tidak antusias, menolak, ataupun mengikuti dengan berat hati program dari instansi pemerintahan terkait. 

Respon negatif masyarakat dikarenakan masyarakat hanya dipandang sebagai objek dari program pembangunan. Setidaknya, dalam pelaksanaan suatu program, masyarakat yang dituju harus terlibat aktif dan merasa terangkat derajatnya. 

Maka dari itu, program harus menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan dengan kemasan yang menarik, seperti Festival Jeding Rijig (Toilet Bersih) di Banyuwangi. Program ini mampu menarik keterlibatan warga dari berbagai usia dan golongan dan mereka merasa berguna dalam usaha pemerintah dalam memberdayakan masyarakat. 

Contoh kecil ini diharapkan mampu mendorong aparat pemerintahan untuk menciptakan pendekatan yang kontekstual dengan latar belakang masyarakat yang dituju. Ketika masyarakat telah jatuh hati pada pendekatan yang dilakukan, Program dan ambisi yang dicanangkan dengan mudah masuk dan digerakkan oleh masyarakat secara aktif. 

Dengan demikian, pemerintah mampu menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan dan manfaat program itu dapat dirasakan oleh semua pihak.

Penunjukan Anas diharapkan mampu merubah pola pikir aparat pemerintahan yang masih terpaku pada rumus-rumus tertentu dalam menyelesaikan permasalahan. Apalagi, kompetensi aparat pemerintahan dalam menyelesaikan masalah kemasyarakatan yang kompleks dirasa masih jauh dari harapan. Keprihatinan masyarakat masih diselesaikan satu-persatu dengan sistem yang masih rumit. 

Padahal, tidak ada salahnya mencari inovasi yang bisa menyelesaikan beberapa masalah sekaligus. Anas pernah menjawab berbagai keprihatinan dari beberapa dinas dengan mengadakan Tour de Ijen. 

Dengan terlaksananya Tour de Ijen, Dinas Pariwisata mampu mengenalkan potensi wisata Banyuwangi, Dinas Kesehatan mampu mengampanyekan pola hidup sehat, Dinas Pemuda dan Olahraga mampu mengembangkan atlit-atlit lokal, dan dampak laten lainnya bagi program dinas lain serta masyarakat. 

Penyelesaian keprihatinan melalui sebuah program diharapkan tidak hanya terfokus pada aspek yang disasar, melainkan juga menelisik latar belakang keprihatinan lainnya serta dampak laten ke sektor lain apabila program tersebut terlaksana. Program yang mampu menjawab berbagai keprihatinan sekaligus berdampak pada penghematan anggaran, dan menciptakan stabilitas moneter dalam instansi pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun