Mohon tunggu...
Bhagavad Sambadha
Bhagavad Sambadha Mohon Tunggu... -

hitam putih,mutilasi,darah,depresi,festival film,etnik,memaki,mencaci,meredakan kerusuhan,bau aspal basah setelah hujan,bir dingin di siang hari,musik rockabilly di kamar,memperhatikan palang kilometer di jalan tol,menyapa seseorang di tengah keramaian,circle k sepanjang malam,museum,pulau tak berpenghuni,menyeberang jalan,bertukar pikiran,menikmati hidup,menangis,bawah air,tersesat,hujan,menyesal,kontrol sosial,fotografi humanis,psikologi acak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagian Pertama

19 April 2010   21:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Iya aku dari rumah teman, tadinya mau langsung pulang tapi malah jadi kesini."

"Terus?"

"Ya aku mau tidur disini."

"Terus nanti sewaktu kita bangun Mama udah ada di depan pintu kamarku?"

Ia terdiam lagi.

"Tidak mungkin, Mama taunya aku tidur di rumah temanku."

Ia tahu dengan mengatakan itu berarti ia membiarkanku mengetahui satu hal lagi yang ia tutupi.

"Berarti kamu emang ngga niat pulang dari awal?"

"Iya. Dan kamu pasti sudah tau dari pertama tadi aku datang kesini."

"Memang."

Aku merangkulnya dan membiarkan ia menyenderkan kepalanya di pundakku. Sekarang aku tak takut lagi, pagi boleh datang kapan saja. Aku sudah memiliki semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun