Mohon tunggu...
Wandra Aira
Wandra Aira Mohon Tunggu... Novelis - La Vie est Belle

Rêve d'atteindre les étoiles dans le ciel, si tu ne peux pas les atteindre, prends un nuage à la place.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Heboh Batu Dinding - Tembok China Itu Ada di Kalimantan Timur

13 Mei 2015   14:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_417313" align="aligncenter" width="621" caption="Foto by Nad"][/caption]

Objek wisata Great Wall di China tentu sudah terkenal. Tembok raksasa buatan manuasia yang berdiri sepanjang ribuan kilometer  dan di buat pada abad ke 9 SM.  Mendengar sejarahnya, pastilah ada terbersit keinginan kita untuk mengunjunginya di suatu waktu nanti. Namun jika belum berkesempatan kesana tidak usah khawatir karena  bagi Anda yang berdomisili di Kalimantan, ada suatu kawasan yang serupa tembok di China bahkan lebih unik karena bebatuannya yang menyerupai tembok terbentuk secara alamiah.

Batu Dinding dari Kejauhan … Tembok yang terbentuk secara alamiah

Sayang ya, ada tangan – tangan tak bertanggung jawab yang mengotori bebatuan di puncak Batu Dinding

Photo : Wd

Objek wisata ini berupa alur batu dengan jurang di kiri kanannya yang hanya selebar sekitar 1 meter saja dengan panjang berliku 500 an meter. Kawasan Batu Dinding, nama objek wisata tersebut terletak di daerah Samboja, Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur. Posisinya terletak di Kilometer 45 (KM 45) pada poros Balikpapan menuju ke Samarinda, Ibukota Kalimantan Timur. Lebih tepatnya, sebut saja bahwa lokasi ini berada 5 KM sebelum Rumah Makan Tahu Sumedang di poros KM 50. Berhati-hati lah di tapal KM 45 setelah jembatan dimana pada gapura masuk tertulis arah Batu Dinding yang ditulis dengan huruf yang tidak terlalu besar.

Penduduk Desa menyusuri jalan bebatuan

Photo : Wd

Kebun Buah Naga

Photo : Wd

Jalan setapak yang terus menanjak

Pohon Lada / merica

Sepanjang perjalanan menuju Batu Dinding, kita akan melewati daerah yang masih astri dengan aneka pepohonan hutan dan semak belukar. Banyak pula kebun Buah Naga yang mendominasi tanaman perkebunan di daerah tersebut selain Lada dan Buah Jeruk dengan satu dua rumah penduduk yang mengelola perkebunan yang berada di bebukitan. Terletak sekitar 10 kilometer dari pintu masuk di tapal 45, dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat dan kendaraan Roda dua. Bedanya, untuk kendaraan roda empat penumpang, kita harus meletakkan kendaraan di sekitar 2 Km menuju puncak tembok batu.

Ternyata mobil besar tidak bisa masuk, sehingga harus stop disini :(

Terlihat seperti batu red Borneo bukan ? :P

Wajib menuliskan daftar penmgunjung  di Post 1

Untuk mencapainya lebih cepat dan tidak terlalu lelah berjalan menanjak, gunakan saja kendaraan roda dua dan parkir di sebelum 1 Km dibawah lokasi. Bahkan, belakangan sudah banyak penduduk setempat yang tadinya hanya mengelola kebun lalu menjadi Ojek Motor dadakan yang stand by untuk mengangkut pengunjung dari lokasi dimana mobil parkir karena tidak bisa memasuki kawasan. Berjalanlah perlahan dan atur napas dengan teratur karena jalan yang dilalui berupa jalan tanah yang menanjak dan terkadang licin dan curam.

Hati-hati, salah langkah maka jurang menganga di kiri kanan jalan

Photo : Nad

[caption id="attachment_1737" align="aligncenter" width="432" caption="Photo : Wd"]

batu dinding jalur
batu dinding jalur
[/caption]

Batu Dinding Nampak lebih indah dinikmati saat matahari terbit atau tenggelam. Di saat – saat itu, kawasan akan ramai oleh pengunjung yang menanti matahari di dua momen tersebut. Namun mulai memasuki kawasan pada pukul 7 pagi, kita akan lebih leluasa untuk menikmati indahnya panorama dari atas Batu Dinding tanpa terlalu banyak pengunjung yang berdesakan.

Nah, bisa menjadi tempat yang pas untuk mengisi waktu libur ataupun untuk kegiatan outing dan gathering kantor bukan ? Mencapainya memang penuh tantangan dan peluh namun sepadan dengan apa yang kita dapatkan di puncak perjalanan.

[caption id="attachment_1749" align="aligncenter" width="475" caption="Photo : Wd"]

[/caption]

Rehat di tengah perjalanan menuju puncak Batu Dinding

Makan Siang di KM 50 – Tahu Sumedang. Muka lelah setelah pendakian :D

Photo : Nad

Share this:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun