Mohon tunggu...
Wandra Aira
Wandra Aira Mohon Tunggu... Novelis - La Vie est Belle

Rêve d'atteindre les étoiles dans le ciel, si tu ne peux pas les atteindre, prends un nuage à la place.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyentuh Ubur-Ubur Purba di Kakaban Island

19 Maret 2013   02:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:32 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau  ini menjadi magnet bagi para pancinta kelautan karena keindahan alam dan keanekaragamanan biota laut yang dimilikinya.  Untuk yang tidak mahir berenang, tidak usah khawatir karena biasanya tur agen sudah mengatur disediakannya pelampung yang akan membuat kita lebih aman dalam menikmati indahnya taman laut yang banyak tersebar di kepulauan sehingga menjadi pengalaman yang sangat sulit untuk dilupakan.

IMG_0919
IMG_0919

Snorking diantara Jellyfish

Photos taken by : Toni BSA

Adapun spesies Ubur-ubur yang hidup di danau ini adalah species yang berbeda dimana mereka telah kehilangan system pertahanan alamiah mereka dikarenakan kurangnya predator utama yang bertubuh besar di danau berair payau hangat ini.  Sangat aman berenang  diantara mereka karena jenis ini tidak menyengat sebagimana Ubur-ubur biasa. Photo taken by : Beni Irawan

Maratua

Pulau Maratua menjadi  pulau terakhir di perjalanan di hari itu. Nama Maratua menurut beberapa penduduk setempat berasal dari kata “mertua”.  Entahlah.  Yang pasti, salah satu keunikan Maratua adalah reef garden yang tidak jauh dari pesisir pantai, dimana terumbu karangnya terlihat  bertebaran di sekitar pantai. Cukup berjalan saja, kita bisa menyaksikan terumbu karang itu dengan mata telanjang. Dengan menggunakan alat snorkling, kita bisa menjumpai Mollusca – hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang seperti kerang-kerangan, Crustacea – hewan laut berbuku-buku seperti Udang, Kepiting dan lainnya serta mahluk laut lain yang membuat kita berdecak kagum. Nampak pohon kelapa tumbuh tinggi menjulang yang berderet rapi di sepanjang pantainya yang berpasir putih. Pantai yang sedang surut saat itu menampakkan pasir dengan pola gelompang yang rapi dan cantik, menutup perjalanan kami di akhir sore yang romantis.

Mengatur Perjalanan Karena kepopulerannya, kini kepulauan Derawan semakin ramai dikunjungi berbagai wisatawan baik lokal maupun internasional. Pun begitu, dikarenakan letaknya yang lumayan jauh dan harus melalui beberapa titik pemberhentian, diperlukan kecermatan yang tepat dalam mengatur perjalanan agar waktu tidak terbuang sia-sia karena harus mengatur dan mencari transport, hotel, boat, dll. Sebagai catatan, jika anda memiliki waktu perjalanan yang terbatas dan dengan  jumlah anggota yang terhitung  banyak, alangkah baiknya jika perjalanan dibantu oleh travel agent lokal yang sudah terbiasa mengatur perjalanan mengelilingi kepulauan Derawan. Untuk biaya paket lengkap tur lokal, rata-rata di patok di angka Rp. 2 jutaan diluar biaya pesawat.  Ini sudah termasuk  transport penjemputan airport ke dermaga Tanjung Batu – PP, biaya seatruck, makan dan minum, biaya tiket masuk daerah wisata serta hotel selama 2 (dua) malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun