Sering kali kita mengabaikan pentingnya tata kelola teknologi informasi (TI) dalam dunia yang semakin terhubung secara digital ini. Namun, apa sebenarnya yang ada di balik layar yang menghidupi aplikasi, situs web, dan perangkat lunak yang kita gunakan setiap hari? Itulah yang disebut sebagai kerangka pengembangan sistem tata kelola TI. Saat ini, pertanyaan besar yang muncul adalah mengapa kerangka pikir ini perlu dibangun ulang? Apa yang mendasarinya? Mari kita telusuri lebih dalam.
Perubahan Perilaku Pengguna
Zaman terus berubah, begitu juga perilaku pengguna. Di masa lalu, mungkin sulit untuk menjangkau pengguna melalui teknologi, tetapi sekarang, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Pengguna semakin terhubung, lebih canggih, dan lebih sadar akan privasi dan keamanan data mereka. Oleh karena itu, kerangka pikir pengembangan sistem tata kelola TI perlu beradaptasi dengan perubahan perilaku ini.
Perkembangan Teknologi yang Cepat
Perkembangan teknologi informasi terjadi dengan cepat, sering kali membuat kita sulit untuk mengikuti perkembangannya. Dari cloud computing hingga artificial intelligence, inovasi terus mengalir tanpa henti.Â
Dalam konteks ini, sebuah kerangka yang kaku dan ketinggalan zaman dalam pengembangan sistem tata kelola TI tidak akan cukup efektif. Adaptasi yang cepat dan fleksibel diperlukan untuk tetap relevan di tengah perkembangan teknologi yang cepat.
Ancaman Keamanan yang Semakin Rumit
Di era di mana data dianggap sebagai aset terpenting, ancaman terhadap keamanan informasi semakin kompleks dan serius. Dari serangan peretasan hingga malware, organisasi harus memiliki kerangka pengembangan sistem tata kelola TI yang kuat untuk melindungi aset digital mereka.Â
Dalam konteks ini, membangun ulang kerangka menjadi penting untuk memastikan bahwa strategi keamanan selalu diperbarui dan relevan.
Tuntutan Regulasi yang Ketat
Pemerintah dan badan regulasi semakin menegakkan regulasi yang ketat terkait dengan pengelolaan data dan privasi pengguna. Misalnya, implementasi General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa telah mengubah cara organisasi mengelola data pribadi pengguna. Menghadapi tuntutan regulasi yang ketat seperti ini, kerangka pengembangan sistem tata kelola TI harus memastikan kepatuhan penuh terhadap regulasi yang berlaku.
Perubahan dalam Model Bisnis
Model bisnis juga mengalami perubahan signifikan sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan perilaku pengguna. Dari model bisnis berlangganan hingga e-commerce, organisasi membutuhkan kerangka pengembangan sistem tata kelola TI yang dapat mendukung fleksibilitas dan skalabilitas untuk mengakomodasi perubahan dalam model bisnis yang terus berubah.
*
Dari diskusi di atas, jelas bahwa kebutuhan untuk membangun ulang kerangka pengembangan sistem tata kelola TI bukanlah pilihan, melainkan suatu keharusan. Dengan memahami pergeseran perilaku pengguna, kemajuan teknologi, kompleksitas ancaman keamanan yang semakin meningkat, tuntutan regulasi yang ketat, dan perubahan dalam model bisnis, organisasi dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kerangka mereka tetap relevan dan efektif dalam menghadapi tantangan mendatang.Â
Dengan demikian, membangun ulang kerangka pengembangan sistem tata kelola TI bukan hanya sebuah investasi, tetapi juga suatu kebijaksanaan strategis dalam menghadapi dunia digital yang terus berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI