Air minum merupakan kebutuhan dasar yang harus memenuhi standar kesehatan agar tidak menimbulkan risiko penyakit. Depot air minum isi ulang (DAMIU) menjadi salah satu pilihan utama masyarakat karena harganya yang terjangkau. Namun, kualitas air yang dihasilkan perlu diawasi untuk memastikan tidak mengandung bakteri patogen atau kuman yang dapat membahayakan kesehatan. Studi ini mengulas angka kuman pada air minum isi ulang di Kecamatan Batang, serta tantangan dan solusi untuk meningkatkan kualitas air.
Depot air minum isi ulang telah menjadi sumber utama penyediaan air minum bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Batang. Namun, tingginya permintaan ini tidak selalu diiringi dengan pengawasan kualitas yang memadai. Angka kuman yang melebihi ambang batas pada air minum dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi saluran cerna. Studi dilakukan dengan pengambilan sampel air dari beberapa depot di Kecamatan Batang. Sampel diuji di laboratorium untuk mengukur Angka Lempeng Total (ALT) dan keberadaan bakteri indikator seperti Escherichia coli. Metode pengujian mengikuti standar nasional yang ditetapkan oleh SNI 01-3553-2006 tentang air minum.
A. Metode PenelitianÂ
1. Pengambilan Sampel: Sampel air diambil dari 12 depot air minum isi ulang  dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling (acak)
2. Pengumpulan Data :Â
a. Jenis Data
- Data Primer : Jumlah kuman
- Data Skunder : Air PDAM
b. Â Cara Pengumpulan Data
- Data Primer : → Pemeriksaan
- Data Skunder : → Pencatatan
c. Sumber Data
-Data Primer : → Laboratorium
- Data Skunder : → PDAM
3. Â Analisis data:Â
a. Univariat
Data hasil penelitian ditabulasi dengan cara dihitung maka mean, presentasi, dan proporsi memperoleh gambaran pengolahan Depot Air Minum dengan jumlah kuman.
b. Bivariat
Data hasil penelitian ditabulasi untuk selanjutnya analisis sesudah program SPSS dengan jumlah uji statistik Chi Square. Uji hipotesis menggunakan Chi Square yaitu untuk mengukur hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Syarat dari penggunaan uji Chi Square diatas adalah sel-sel yang mempunyai nilai harapan <5 tidak lebih dari 20% (Suharsimi Arikunto,2010)
B. Hasil Penelitian
- Hasil analisis univariat
sumber air baku pada Depot Air Minum (DAM) yang ada E coli sebanyak 1 unit (8,3%) dan yang tidak ada E coli sebanyak 11 unit (91,7%). bahwa kebersihan tandon pada Depot Air Minum (DAM) yang ada E coli 57 sebanyak 3 unit (25%) dan yang tidak ada E coli sebanyak 9 unit (75%). teknologi pengolahan air pada Depot Air Minum (DAM) semuanya tidak ada E coli sebanyak 12 unit (100%).
cara membersihkan galon pada Depot Air Minum (DAM) yang ada E coli sebanyak 5 unit(41,7%) dan yang tidak ada E coli sebanyak 7 unit (58,3%). kebersihan galon pada Depot Air Minum (DAM) yang ada E coli sebanyak 5 unit (41,7%) dan yang tidak ada E coli sebanyak 7 unit (58,3%).
- Hasil analisis bivariat
Proses pengolahan air pada Depot Air Minum (DAM) yang ada E coli sebanyak 1 unit (8,3%) dan yang tidak ada E coli 11 unit (91,7%). Hasil uji chi square didapatkan nilai p value 0,083 > 0,05, berarti tidak ada hubungan secara signifikan antara sumber air baku dengan jumlah kuman pada Depot Air Minum di Kecamatan Batang tahun 2013. Artinya, sumber air baku bukan satu-satunya penyebab terdapat kuman dalam Depot Air Minum.
Kesimpulan
Berdasarkan data tersebut  menunjukkan bahwa kebersihan tandon, cara membersihkan galon, kebersihan galon, ruang pengisian, petugas Depot Air minum dan perawatan alat dengan uji statistic chị square menunjukkan bahwa nilai p <0,05 yang berarti ada hubungan dengan jumlah kuman pada Depot Air Minum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI