Kegagalan G7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis) dalam menemukan solusi terhadap permasalahan ekonomi internasional saat terjadi krisis moneter 1997-1998 merupakan awal mula dari terbentuknya Presidensi G20.Â
Pasalnya, tak hanya negara-negara maju, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah juga berperan penting serta memilki pengaruh ekonomi secara sistematik untuk diikutsertakan dalam perundingan menentukan solusi atas permasalahan ekonomi global. Oleh karenanya, dibentuklah suatu forum kerja sama internasional bernama G20.
Presidensi G20 (Group of Twenty) adalah forum kerja sama multilateral dengan beranggotakan 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. Kerja sama internasional yang dilakukan oleh forum ini meliputi aspek penting dari agenda ekonomi dan keuangan internasional dengan tujuan utamanya adalah menemukan solusi bersama atas kondisi ekonomi global.Â
Maka dari itu, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis tertutama yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin. G20 mempresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Sementara, anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Indonesia ditetapkan menjadi anggota G20 sejak pertama kali forum itu dibentuk pada tahun 1999. Hal tersebut dikarenakan Indonesia dinilai memiliki kemampuan sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia. Pada saat itu pula, Indonesia sedang berada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi 1997-1998.Â
Di tahun 2022 ini, Indonesia memegang peranan penting dalam perhelatan Presidensi G20. Indonesia terpilih sebagai pemegang Presidensi G20 2022 yang sebelumnya telah ditetapkan di Riyadh Summit 2020. Pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021), telah dilakukan serah terima kekuatan (handover) dengan meresmikan Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 tahun 2022.Â
Selama satu tahun penuh ini Indonesia akan menggelar perhelatan, mulai dari 1 Desember 2021 hingga November 2022 dan mengakhirinya dengan menggelar KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober 2022 mendatang.
Pada Presidensi G20 kali ini, Indonesia mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger". Tema besar ini diangkat berdasarkan keadaan dunia yang masih dalam tekanan krisis multidimensional akibat pandemi COVID-19.Â
Maka dari itu, perlu suatu upaya yang dilakukan bersama secara inklusif dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia. Oleh karenanya, perlulah suatu medium untuk merumuskan upaya tersebut dengan menghadirkan G20 sebagai forum ekonomi utama dunia yang memiliki kekuatan politik dan ekonomi serta memiliki kapasitas untuk mendorong pemulihan.