Mohon tunggu...
Wamin Apriansyah
Wamin Apriansyah Mohon Tunggu... Penulis - Hadapi, Hayati Nikmati

Spesialist Copywritting and Sosial Media, Digital Marketing,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Suara Meja Kopi

4 September 2023   22:17 Diperbarui: 4 September 2023   22:26 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen Suara Dari Meja Kopi sumber gambar pixels

"apa peran media sosial, bagi politisi, semua tulisannya tersusun rapi menawarkan janji, tidak sering juga melihat opini berterbangan saling menjatuhkan,  ?"

"kamu tidak tahu era digital sekarang hampir semua orang bermain media sosial. Media sosial bagi politisi sebagai wadah untuk melakukan promosi dan mempengaruhi orang untuk memilihb dirinya." jawabnya dengan nada santai sepertinya semua itu sudah hal yang lumrah

Mendengar jawaban temanku, aku yang terbiasa menggunakan media sosial sebagai wadah berjualan online. Semakin tidak mengerti maksud dari para politisi.  aku menyeruput kopi, menelaah memikirkan jawaban temanku itu 

ia melanjutkan jawabanya "selanjutnya, media sosial juga bermanfaat untuk menyebarkan informasi tentang keunggulan dirinya, menyerang lawan politiknya dengan berita tidak berdasar." Lanjut dia

Aku tidak tahan dengan apa yang ia sampaikan, menyebarkan berita hoax. 

"bukannya media sosial untuk promosi jualan online, kalau jualan janji untuk apa, jualan program buat apa, apa lagi menyebarkan berita hoax itu kan tidak diperbolehkan". bantahku

"kamu tidak mengerti saja, strategi para politisi sekarang seperti itu untuk bisa menyakinkan masyarakat, atau menggiring opini publik dengan menyebarkan berita hoak agar dapat menjatuhkan lawanya dimata masyarakat, Narasi berita dipermainkan membuat berita semenarik dan sebagus mungkin agar namanya dapat unggul dimata publik, meskipun nyatanya tidak seperti itu."

Sungguh sekejam itu kah politik, kata yang indah kalimat yang bermakna, dimainkan begitu saja berita-berita bisa dibuat sesuka keinginannya, mengunggulkan demi mendapatkan keyakinan masyarakat.

Setengah gelas kopi tersisa, sedikit dingin tapi tidak dengan obrolan malam itu, hati kecilku  bergetar mendengarkan penyataan temanku itu, "aku tidak sepakat kalau tulisan itu untuk mempengaruhi masyarakat, menghasut masyarakat dan mengadu domba masyarkat dengan berita hoax."

Matanya tajam menatapku, wajahnya di dekatkan "kamu ini mau tidak sepakat pada siapa ?, semua bebas dilakukan di media sosial yang penting jangan mencemarkan namai baik, sara dan menyebut merek lawan politik, bukankah segala cara dapat dilakukan dalam politik?".

Obrolan itu membuatku menyadari bahwa  berita-berita yang ditayangkan ditelevisi itu memang sesuka keinginan yamg diberitakan. Aku harus mulai membacca tentang politik apalgi akhir akhir ini sedang ramai kontestasi, agar tidak terkontaminasi terpengaruh pada berita dan janji. menjelang kontestasi banyak membaca berita, serta menyaring berita yang tidak berdasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun