Mohon tunggu...
Chairul Walid
Chairul Walid Mohon Tunggu... Human Resources - Menjadi Manusia yang bermanfaat bagi sesama

Padamu Negeri Kami Berjanji \r\nPadamu Negeri Kami Berbakti \r\nBagimu Negeri Jiwa Raga Kami...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Isu Megathrust Dan Kesiapsiagaan Kita

2 Januari 2025   13:37 Diperbarui: 2 Januari 2025   14:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi megathrust & koleksi pribadi AI)

BMKG mencatat aktivitas gempa signifikan berdasarkan magnitudonya dengan magnitudo di atas 5,0 pada tahun 2023 terjadi sebanyak 219 kali. Sementara gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 terjadi sebanyak 10.570 kali, dan gempa yang dirasakan guncangannya oleh masyarakat terjadi sebanyak 861 kali.

Wilayah  Indonesia juga dikelilingi oleh gunung berapi yang masih aktif. Gunung-gunung api ini berbaris mulai dari Aceh hingga Lampung, Banten hingga Banyuwangi, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Maluku dan Papua. Rangkaian gunung api ini juga menyebabkan gempa Vulkanik dan letusan gunung yang menyebabkan bencana. 

Selain bencana gempa bumi tersebut diatas beragam bencana yang tidak kalah dahsyatnya terjadi di wilayah Indonesia seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, tsunami dan kebakaran hutan dan lahan. Menurut data BNPB pada tahun 2023 yang lalu terjadi sedikitnya 5.400 kali bencana dengan jumlah korban 275 jiwa meninggal dunia, 5.795 jiwa luka-luka dan sedikitnya 8 juta jiwa mengungsi. Selain korban jiwa bencana tersebut juga mengakibatkan korban harta benda , pemukiman penduduk dan fasilitas umum.

Dari sejumlah bencana tersebut, bencana kebakaran hutan menempati posisi tertinggi sebanyak 2.051 kali disusul bencana cuaca ekstrim sebanyak 1,261 dan bencana banjir dan tanah longsor. Bencana gempa bumi yang menimbulkan korban tercatat sebanyak 31 kali.

KESIAPSIAGAAN KITA 

Dengan kondisi wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana tersebut adalah menjadi kebutuhan saat ini suatu kondisi kesiapsiagaan seluruh komponen masyarakat untuk menghadapi bencana. Perlu adanya sosialisasi yang masif dan kontinu tentang pengenalan potensi bencana disetiap wilayah.

Pemerintah melalui BNPB bersama stake holder terkait bencana terus melakukan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat terutama terhadap mereka yang berada di daerah rawan bencana.  Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana ini perlu terus dilakukan agar meminimalisir kemungkinan risiko bencana yang lebih besar.

Kesiapsiagaan menurut UU No.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui  pengorganisasian  serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan dalam rangka membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Pertama, membangun kesadaran masyarakat melalui berbagai media seperti seminar dan diskusi dikalangan akademisi, menyebar flyer dan  brosur serta iklan edukasi tentang mitigasi bencana di media cetak dan media sosial untuk kalangan masyarakat luas.

Kedua,   melakukan kegiatan kesiapsiagaan di lingkungan dan komunitas terutama yang rentan dan berisiko tinggi terhadap dampak bencana, seperti di sekolah dan kampus-kampus, perkantoran serta tempat-tempat umum lainnya serta  pembentukan kesadaran masyarakat yang siap ketika menghadapi bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan simulasi evakuasi ketika gempa terjadi. Pada kegiatan simulasi ini dibuat kondisi seperti sebenarnya, seolah-olah terjadi keadaan darurat gempa bumi. Kemudian melakukan perlindungan diri dan mengevakuasi ketempat yang aman.

Untuk meningkatkan Kesiapsiagaan masyarakat khususnya di sekolah, kampus dan gedung perkantoran dalam menghadapi bencana gempa bumi dapat dibagi dalam tiga kondisi yaitu apa saja tindakan yang harus dilakukan saat sebelum atau pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun