Paham Marxisme sering diasosiasikan dengan paham komunisme, tampak dalam buku "Communist Manifesto" (Manifesto Komunis). Dalam perkembangannya kemudian, komunisme ala Karl Marx melahirkan penafsiran-penafsiran oleh berbagai pihak untuk berbagai kepentingan, terutama kepentingan politik.
Museum menginformasikan bahwa buku Manifesto Komunis terdaftar pada tahun 2013 sebagai UNESCO's Memory of The World Programme. Buku Manifesto Komunis diakui sebagai salah satu dari teks paling penting dalam era modern.
Selama tahun 1840-an, Marx membuat analisis tentang susunan masyarakat. Di dalam buku Manifesto Komunis, Marx mengkritik kapitalisme yang menciptakan kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Kesenjangan antara yang kaya dan miskin menurut Karl Marx, memunculkan perjuangan kelas. Perjuangan kelas adalah konflik antar kelas di dalam masyarakat, terutama kelas pekerja dan kelas borjuis (kaum pemilik modal) yang memiliki alat produksi.
Menurut Marx, kapitalisme harus dihentikan, karena sistem ini ingin mencapai kemajuan dengan cara mengekploitasi satu kelas (kelas pekerja).
Sistem kapitalisme hanya menguntungkan kaum pemilik modal. Sementara kelas pekerja atau kaum buruh tetap sengsara, hanya menjadi kelas yang "dihisap".
Tembok Berlin
Museum Rumah Karl Marx menampilkan display fragmen kisah dan sejarah tembok Berlin. Tembok Berlin merupakan simbol paling terkenal tentang perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur (1947-1991).Â
Blok Barat adalah negara-negara kapitalis dan non-komunis. Blok Timur adalah negara-negara yang dikuasai oleh Partai Komunis.
Tembok Berlin dibangun oleh pemerintahan Jerman Timur yang komunis pada tahun 1961, untuk memisahkan Jerman Barat dan Jeman Timur. Juga untuk memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur.
Jerman Barat ketika itu dikuasai Amerika, Inggris dan Perancis (negara-negara kapitalis). Sedangkan Jerman Timur dikuasai oleh Uni Soviet yang dikuasai partai komunis.