Ketika komunisme di Uni Soviet runtuh, berakibat museum juga harus melakukan revisi informasi. Museum lalu ditutup kembali untuk melakukan revisi dan pembaharuan informasi. Setelah pembenahan, pada tahun 2005 museum dibuka kembali, dengan koleksi pameran yang lebih komprehensif.
Di Museum Rumah Karl Marx, dipamerkan antara lain karya-karya Karl Marx. Juga sepak terjangnya, kehidupannya, termasuk silsilah dan kehidupan keluarganya.
Di pintu masuk museum, ada toko yang menjual buku-buku karya Karl Marx, buku bertema sosialisme lainnya, bahkan juga komik tentang Karl Marx. Dijual juga aneka souvenir terkait Karl Marx, seperti poster, baju kaos, topi, miniatur figur Karl Marx, gelas, dll.
Di museum, selain informasi tertulis, juga ada sejumlah informasi audio visual. Ada sejumlah patung dan foto-foto Karl Marx dan keluarga. Banyak juga cuplikan dan foto-foto dari berita dunia terkait konflik negara-negara kapitalis dan negara-negara sosialis.
Pengakuan UNESCO atas Buku Karl Marx
Sekarang komunisme dianggap sudah mati. Museum menampilkan headline The Sunday Times Magazine pada akhir Oktober 1989, yang mengangkat berita tentang berakhirnya komunisme.
Judul berita itu "Communism R.I.P.", dengan menampilkan monumen Karl Marx di makamnya, di pemakaman Highgate Cemetery London. Ini adalah pemakaman tempat Marx, istrinya dan anggota keluarga lainnya dikebumikan.
Museum menulis, tampilan gambar monumen Karl Marx di makamnya, pada headline berita The Sunday Times Magazine, menempatkan Karl Marx sebagai kambing hitam atas kejatuhan komunisme.
Sebetulnya Karl Marx bukanlah orang pertama yang membahas masalah sosialisme dan komunisme. Sebelumnya, para ahli telah mengemukakan adanya bentuk-bentuk sosialisme dan komunisme purba.
Dan teori Marxisme dari Karl Marx, dianggap memengaruhi lahirnya sosialisme dan komunisme modern. Mulai abad ke-19, ide-ide Karl Marx kemudian tersebar ke seluruh dunia.