Melihat keramaian di kota Luxemburg, membuat saya melihat adanya perbedaan mencolok dengan yang sedang terjadi saat ini di kota-kota di Belanda.Â
Kota-kota di Belanda sepi, sejak pemerintah Belanda menetapkan beberapa pembatasan ketat pada pekan lalu.
Pembatasan di Belanda antara lain, orang hanya boleh menerima tamu di rumahnya, tidak boleh lebih dari 2 orang per hari. Umur tamu pun ditetapkan, tamu yang diterima hanya boleh mulai usia 13 tahun.
Tetapi pemerintah Belanda memberi pengecualian, khusus untuk menyambut Natal.Â
Pada malam Natal, Natal hari pertama dan hari kedua, warga boleh menerima maksimal 4 orang tamu mulai usia 13 tahun.
Bahkan pemerintah Belanda juga mengatur pembatasan sampai begitu mendetail, dengan membatasi warga hanya boleh melakukan kunjungan 1 kali per hari (kunjungan ke rumah orang lain).Â
Umumnya warga berkomentar, "Bagaimana pemerintah bisa mengontrol jutaan warga, dan menghitung berapa kali mereka berkunjung ke rumah orang lain?"
Di Belanda, selain penutupan sejumlah toko dan tempat belanja yang dikategorikan harus ditutup, sekolah-sekolah dan tempat penitipan anak juga ditutup. Jika warga Belanda saat Natal biasanya ke restoran, kini tak bisa lagi. Restoran dan cafe juga ditutup.
Tradisi Pasar Natal di Eropa
Tradisi Natal yang disukai oleh warga Eropa umumnya, adalah mengunjungi Pasar Natal.Â