Penulis: Walentina Waluyanti
Catatan penulis: Tulisan ini disertai video pada akhir tulisan tentang langkah-langkah pembuatan kastengel tanpa menggunakan cetakan. Ada perbedaan antara ejaan Indonesia: kastengel (Indonesia) dan ejaan Belanda: kaasstengel/kaasstengels.
Ingin bikin kue kastengel tapi tidak punya cetakan kuenya? Jangan khawatir! Tanpa cetakan pun, kita tetap bisa membuat kue kastengel dengan hasil yang cantik dan enak. Yang paling penting adalah mengetahui kiat-kiat membuat kue kastengel dengan hasil memuaskan.
Di Indonesia, kue kering keju, biasa disebut kue kastengel adalah salah satu kue khas menyambut Natal. Kue kastengel memang adalah kue favorit yang sering hadir pada setiap hari raya di Indonesia. Sebetulnya bukan saat Natal saja, saat Idul Fitri pun kue kastengel sering menjadi sajian pilihan.
Ketika masih tinggal di Indonesia, biasanya saya membantu ibu membuat kue kastengel ini. Beberapa hari sebelum Natal, rumah dipenuhi aroma kue kering yang dipanggang di oven. Aroma ini sangat khas, yang membuat saya kangen dengan suasana ini setelah pindah ke Belanda.
Setelah tinggal ke Belanda, aroma kue kering yang dipanggang di oven saat menyambut Natal, tetap ingin saya hadirkan di rumah. Ini bisa sedikit mengobati kerinduan pada suasana Natal di Tanah Air.
Karena dulu kerap membantu ibu membuat kue kastengel menjelang Natal, membuat saya mengenali rahasia pembuatan kue kastengel ini. Jenis keju apa yang sebaiknya digunakan, dan bagaimana membuat kue kastengel yang cantik meskipun tanpa cetakan.
Perbedaan Kastengel Indonesia dan "Kaasstengels" Belanda
Kue kastengel berasal dari bahasa Belanda, "kaasstengel". Kaas artinya keju dan stengel artinya tangkai atau batang. Kue kastengel adalah kue yang menyerupai tangkai atau batang keju.Â
Orang Indonesia menyebut kue keju dengan nama kue kastengel, juga orang Belanda menyebut kue keju dengan nama yang sama, yaitu kue kaasstengel. Perhatikan ejaannya yang berbeda. Orang Indonesia mengeja dengan "kastengel", orang Belanda mengejanya "kaasstengel", atau "kaasstengels" (pakai huruf s di akhir kata, bentuk jamak).
Secara etimologis, memang kue kastengel berasal dari bahasa Belanda. Juga ide pembuatannya berasal dari kue kastengel Belanda. Kendati demikian, bentuk kue kastengel seperti yang kita kenal di Indonesia, tidak ditemui di supermarket manapun di Belanda.
Meskipun sama-sama bernama "kaasstengel", yang satu di Belanda dan yang satu di Indonesia, tapi keduanya sama sekali berbeda. Itu sebabnya orang-orang Indo (keturunan Indonesia Belanda) yang tinggal di Belanda turun temurun, biasa menyebut kue kastengel Indonesia dengan istilah "Indische kaasstengels". Ini untuk membedakan antara kaastengel Belanda dan kastengel Indonesia.
Kastengel Indonesia adalah resep yang dikembangkan dari kue kaasstengel Belanda. Hasilnya adalah kue keju dengan cita rasa yang lebih terasa rasa kejunya, lebih gurih dan lebih cantik tampilannya dibanding kaasstengel Belanda.
Kue kastengel Indonesia rasanya gurih, teksturnya lembut dan lumer di lidah, dengan rasa keju yang lebih kuat. Meskipun bentuknya mini, tapi bervolume padat. Berbeda dengan kaasstengel Belanda yang "telanjang", permukaan kastengel Indonesia berhiaskan taburan keju.
Kaasstengel ala Belanda rasanya kering digigitan. Rasa kejunya kurang terasa. Bisa dikatakan rasa kejunya hanya samar-samar. Rasa kastengel ala Belanda ini lebih terasa seperti cracker.
Kastengel Indonesia adalah kue yang sering disajikan pada hari raya. Sedangkan kaasstengel Belanda adalah camilan harian. Pada perayaan Natal di Belanda, tak terlihat ada sajian kaasstengel.
Di meja, saya menghidangkan kaasstengel ala Belanda dan keju kastengel Indonesia. Saya ingin lihat, mana yang lebih dipilih oleh suami saya yang asli Belanda. Ternyata, kue kaasstengel Belanda tidak disentuh, dan suami lebih memilih menyantap kue kastengel Indonesia.
Rahasianya: Pemilihan Jenis Keju yang Tepat
Ciri khas dari kue kastengel adalah penggunaan keju yang bukan hanya memberi rasa keju. Juga keju ini digunakan sebagai taburan yang memberi efek dekoratif, sehingga kue keju terlihat cantik.
Ada dua jenis keju, keju muda dan keju tua. Pemilihan jenis keju ini sangat menentukan rasa dan bentuk dari kue kastengel ini. Dan inilah rahasia yang sangat menentukan untuk dapat menghasilkan kue kaastengel Indonesia dengan cita rasa dan tampilan yang khas.
Untuk membuat kue kastengel, sebaiknya menggunakan keju tua. Bisa keju Edam, keju Gouda atau keju Parmesan.
Mengapa sebaiknya menggunakan keju tua untuk membuat kue kastengel? Karena jenis keju tua ini lebih kokoh, tidak gampang meleleh. Sehingga meskipun kastengel dipanggang di oven dengan suhu panas, taburan kejunya masih tetap terlihat. Taburan keju yang tidak gampang meleleh itu, membuat tampilan kue kastengel terlihat cantik.
Selain itu keju tua memiliki cita rasa yang lebih kuat dibanding keju muda. Ini memberi sentuhan cita rasa khas pada kue kastengel. Berbeda rasanya jika menggunakan keju muda.
Pertimbangkan juga bahwa rasa keju tua lebih asin dibanding keju muda. Sehingga jika menggunakan keju tua, pembubuhan garam pada adonan sebaiknya sedikit saja. Atau bisa juga sama sekali tidak membubuhi garam.
Kalau mau menggunakan keju muda untuk membuat kue kastengel, juga bisa, tapi hasilnya biasanya tidak secantik apabila menggunakan keju tua.
Penyebabnya karena sifat keju muda yang mudah meleleh. Sehingga ketika kue kastengel dikeluarkan dari oven, taburan kejunya tidak lagi jelas terlihat, karena suhu tinggi di oven membuat keju muda itu gampang meleleh.
Meskipun demikian, kita bisa saja membuat kue kastengel dengan menggunakan keju muda dan rasanya tetap enak.
Dengan membuat adonan dari bahan-bahan di bawah ini, bisa diperoleh kue kastengel yang lembut teksturnya, tapi kokoh bentuknya dan tidak mudah retak. Penggunaan roomboter membuat kue kaastengel ini terasa renyah dan lumer di lidah, rasa gurih kejunya sangat terasa.
Berikut ini bahan-bahan untuk membuat kue kastengel.
Tepung serba guna 500 gram
Keju tua parut 250 gram (keju Edam, Gouda atau Parmesan, kalau tidak ada bisa pakai keju kraft Parmesan)
Tepung maizena 100 gram
Susu bubuk 60 gram
Vanilla bubuk 2 sendok teh
Margarine/blue band 250 gram
Roomboter (buttermilk) 100 gram
Kuning telur dari 3 butir telur
Garam (optional). Kalau rasa kejunya sudah asin, gunakan garam sedikit saja atau bisa tanpa garam.
Sekarang ini banyak dijual cetakan kastengel. Di Belanda, kadang-kadang ada toko Indonesia yang menjual cetakan kue kastengel. Tapi persediaan ini tidak selalu ada.
Saya tidak punya cetakan untuk membuat kue kastengel. Jadi saya membuat kue kastengel dengan alat seadanya tanpa menggunakan cetakan.
Adonan padatnya saya pipihkan, kemudian di permukaannya saya buat garis-garis. Bisa menggunakan penggaris. Saya menggunakan tangkai kayu penggoreng (sudip) sebagai penggaris.
Dari bentuk garis-garis yang saya buat di permukaan adonan pipih, saya memperoleh panduan untuk dapat membentuk kue kastengel. Saya membentuk dan memotongnya dengan memanfaatkan pisau pemotong pizza yang roda pemotongnya bergerigi itu.Â
Meskipun tanpa cetakan, tapi proses pembuatannya praktis, tidak menyita waktu. Dan tetap menghasilkan kue kastengel dengan rasa yang tidak mengecewakan.
Selanjutnya, langkah-langkah untuk membuat kue kastengel, bisa dilihat pada video di bawah ini.
Selamat menyambut Natal bagi yang merayakan.***
Penulis: Walentina Waluyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H