Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jejak Purba Racauan Peramal di Kuil Dewa Apollo

9 Desember 2021   02:10 Diperbarui: 9 Desember 2021   14:17 2123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hamparan reruntuhan terlihat di sepanjang perbukitan di kompleks yang sangat besar dari kuil Dewa Apollo. 

Sejauh mata memandang, terlihat pemandangan spektakuler, lekak-lekuk pegunungan karang di antara hijau pepohonan.

Pemandangan spektakuler ini sangat kontras dengan hamparan luas dari reruntuhan bebatuan dan sisa-sisa pilar kuil. Salah satu pemandangan menakjubkan dari kuil ini adalah gelanggang terbuka (amfiteater).

Gelanggang terbuka di kuil Dewa Apollo (Photo by Walentina Waluyanti)
Gelanggang terbuka di kuil Dewa Apollo (Photo by Walentina Waluyanti)

Kuil Dewa Apollo disebutkan bertahan hingga tahun 390 M. Kuil ini akhirnya hancur akibat penyerangan oleh pasukan Kaisar Romawi, Kaisar Theodosius I yang anti paganisme. 

Selanjutnya perjalanan waktu selama berabad-abad dan gempa bumi membuat Kuil Apollo ini sempat tertimbun. Akhirnya ditemukan dan digali kembali oleh tim arkeologi dari Perancis pada abad ke-19.

Di lokasi reruntuhan, pengunjung bisa membaca papan informasi yang menjelaskan setiap objek penting yang ada. 

Pengunjung memperoleh informasi tentang latar belakang sejarah dari setiap objek yang dilihat.

Saya membaca buku berjudul Grote Geillustreerde Wereldgeschiedenis, yang berisi ulasan tentang Kuil Dewa Apollo ini. 

Penulis buku mengibaratkan bahwa pada zaman Yunani kuno, Kuil Apollo ini sama pentingnya seperti Mekkah bagi umat muslim, atau Roma bagi umat Katolik.

Pada zaman Yunani kuno, tempat ini bahkan juga disinggahi oleh para peziarah dari luar Yunani. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun