Harta karun itu sangat dibutuhkan Spanyol untuk membiayai perang. Tapi, seketika harta itu lenyap dirampas pasukan Piet Hein. Harta rampasan yang lalu diserahkan oleh Piet Hein kepada negara, senilai 11 juta gulden.
"Sekarang setara dengan setengah milyard euro," kata penulis biografi Piet Hein (2019), Simon Rozendaal.
Dengan barang rampasan itu, pembebasan wilayah 's-Hertogenbosch di Belanda bisa terjadi. Harta rampasan dari Piet Hein itu sangat menentukan perkembangan Belanda kemudian. Belanda bisa kembali tegak akibat kesulitan ekonomi pada masa perang.
Patung Piet Hein ini tidak terlalu jauh dari pelabuhan terbesar di Eropa, Pelabuhan Rotterdam. Di pelabuhan di kota Rotterdam ini, masih terlihat jejak saat Belanda masih bercokol di Nusantara. Tampak ada gudang-gudang penyimpanan di pelabuhan yang namanya masih menggunakan nama-nama tempo dulu dari pulau-pulau di Indonesia. Misalnya ada gudang Borneo (Kalimantan), gudang bongkar muat barang-barang dari Kalimatan. Ada gudang Celebes (Sulawesi), gudang Java dan gudang Sumatera.
Bagaimana mungkin sebuah negara kecil, bisa memiliki supremasi begitu besar di lautan, mengangkut harta dari wilayah luas di Nusantara selama ratusan tahun? Kejayaan Belanda berabad-abad lalu antara lain karena sumber daya manusianya, yaitu pelaut-pelaut tangguh yang menguasai teknologi pada masanya. Piet Hein adalah salah satu di antara pelaut-pelaut ulung itu.
Sebelum dikenal sebagai hero dalam aksinya merampas harta karun Spanyol, bertahun-tahun sebelumnya Piet Hein mengawali karirnya sebagai pegawai VOC. Pada usia 30 tahun, tahun 1607, Piet Hein yang masih bekerja untuk VOC, berlayar ke Kepulauan Banda di Maluku.
Pada tahun 1611 Piet Hein mendirikan Fort Belgica di Banda Neira. Tadinya lokasi benteng ini adalah lokasi benteng Portugis. Tapi kemudian di lokasi benteng Portugis tersebut, Belanda membangun kembali benteng yang sekarang dikenal dengan nama Fort Belgica.
Benteng ini masih berdiri hingga kini di Banda Neira. Pernah direstorasi pada tahun 1991 atas perintah Menteri Benny Moerdani, mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan.