Mohon tunggu...
agus walliet
agus walliet Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku laki laki sederhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kritik untuk Layanan Jasa Kereta Api Wilayah Sumatera Selatan

27 Juli 2016   13:36 Diperbarui: 27 Juli 2016   13:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mala.blog.uns.ac.id

Beberapa waktu yang lalu, menjelang hari raya Idul Fitri, seperti biasanya, penulis akan mudik ke daerah dimana tempat orang tua tinggal di masa pensiunnya. Karena begitu banyak acara dan tempat yang akan dikunjungi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, maka penulis berpikir lebih baik berhemat sejak mulai dari perjalanan. Setelah lirak-lirik harga tiket, baik pesawat, bus maupun kereta api, maka akhirnya penulis memutuskan untuk memakai jasa layanan kereta api. Selain murah, kereta api wilayah Sumatera Selatan sudah mulai agak meningkatkan fasilitasnya yang jauh lebih baik dari era sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat para penumpang menjadi nyaman di dalam kereta api selama lebih kurang 8-9 jam perjalanan.

Untuk mendeskripsikan beberapa fasilitas yang telah mengalami kemajuan, penulis akan menyampaikannya sebagai berikut:

1. AC / Pendingin Ruangan, dimana fasilitas AC ini sungguh sangat membuat para penumpang menjadi lebih nyaman

2. Ruangan atau gerbong yang bersih

3. Terdapat colokan charger bagi para pemakai HP/Tablet yang kehabisan batre HP saat di perjalanan

4. Tidak ada lagi pedagang yang lalu lalang

5. Toliet yang bersih dengan air yang selalu tersedia

6. Restorasi/tempat makan yang relatif luas dan bersih

Fasilitas fasilitas di atas, tidak pernah penulis dapatkan saat dahulu penulis sering menggunakan jasa kereta api sebagai transportasi mudik saat liburan sekolah.

Namun, sangat disayangkan, di fasilitas umum dan besar seperti angkutan kereta api ini, tidak menyediakan "Smoking Room" bagi mereka yang terbiasa merokok dalam kesehariannya.

Padahal terdapat restorasi dan jualan kopi di dalamnya, namun sangat DILARANG bagi mereka yang ingin merokok sekalipun itu di ruang restorasi ataupun di sambungan kereta.

Kritik ini perlu disampaikan karena di Bus Antar Kota Antar Provinsi yang jumlah maksimal penumpangnya hanya sekitar 60 orang saja, sudah menyediakan "Smoking-Room" bagi penumpang yang ingin merokok. Lalu kenapa kereta api yang sedemikian panjang dan besar dan dengan penumpang yang lebih banyak dan beraneka ragam pula, tidak menyediakan tempat seperti itu?

Semoga saja, dikemudian hari fasilitas seperti ini juga turut diperhatikan oleh mereka yang berwenang di angkutan umum, khususnya angkutan kereta api, agar semuanya bisa merasa nyaman dan terbebas dari asap rokok atau apapun itu yang bisa menyebabkan pencemaran udara bagi penumpang yang tidak merokok.

Salam

Author

Agus Walliet

Sumber Foto : www.topnewstoday.biz

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun