Mohon tunggu...
agus walliet
agus walliet Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku laki laki sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Bulan Kemanusiaan RTC) Salahkah Mereka "Jual" Aurat Tubuhnya Demi Rupiah?

26 Juli 2016   14:35 Diperbarui: 26 Juli 2016   16:39 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di situs layanan online yang sempat penulis amati beberapa waktu lalu, ternyata ada layanan online yang bisa membuat para kaum adam bisa memuaskan hasrat "mata" terhadap "aurat tubuh kaum hawa"

Di sana, kita bisa melihat beberapa adegan yang bisa buat jantung berdebar lebih cepat dan adrenalin yang naik secara drastis. Dengan mengirimkan beberapa hadiah (bisa melalui pulsa, ataupun debit rekening) , para kaum adam bisa meminta kepada si pemeran untuk "membuka" beberapa helai benang di tubuhnya sebagai imbalan atas pemberian hadiahnya tersebut.

Sebagai pemeran di situs tersebut, si wanita secara berterus terang mengakui bahwa ia mencari nafkah, dan itu sudah ia ketahui segala resiko yang berdampak atas dirinya akibat dari tayangan terebut.

Namun yang jadi perhatian penulis adalah tidak adanya batasan umur bagi si pengguna jasa teknologi untuk mengakses layanan terebut.  Penulis bukan orang yang munafik ataupun apalah namanya, penulis juga "cukup menikmati" tayangan tersebut sesekali.  Sayangnya, penulis juga agak sedikit khawatir, karena tidak adanya batasan umur, bisa jadi layanan tersebut akan diakses oleh anak anak usia sekolah dan bisa berdampak sangat luas baik dari sisi psikis ataupun fisik anak anak usia sekolah. Tentu yang akan dirugikan adalah orang tua, peserta didik dan tentu bangsa dan negara  ini.

Akhirnya, mungkin kalian tidaklah salah dengan mencari nafkah lewat "pamer aurat" di depan layar kaca, karena kalian tau segala resikonya, namun kalian tidak akan pernah menduga tentang apa yang terjadi jika tayangan tersebut disaksikan oleh anak anak kalian yang sempat menyaksikannya.

Salam 

Author

Agus Walliet

logo RTC
logo RTC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun