Mohon tunggu...
agus walliet
agus walliet Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku laki laki sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Bulan Kemanusiaan RTC) Salahkah Mereka "Jual" Aurat Tubuhnya Demi Rupiah?

26 Juli 2016   14:35 Diperbarui: 26 Juli 2016   16:39 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Era atau zaman telah berubah sedemikian cepat.  Siapa yang tidak ikut "arus perubahan" maka ia bagai seseorang yang telah ketinggalan kereta yang jadwalnya hanya ada 1 kali keberangkatan. Memang, jika dilihat lebih terperinci, masih ada jalan yang lain untuk mengatasinya, namun tentulah itu jalan yang lama dan sulit.

Seiring perubahan zaman, teknologi berjalan beriringan dengan canggihnya. Ada beberapa manfaat dan ada juga beberapa mudharat. Karena canggihnya, orang orang bisa saling bertatap muka dan berbicara tanpa harus bertemu secara nyata. Hal yang tidak pernah terbayangkan di abad abad sebelumnya.

Anak anakpun mulai terbiasa dengan berbagai macam aneka permainan online. Ada yang jenisnya peperangan, taktikal permainan, dan lain sebagainya.

Mereka bahkan seperti tidak kenal waktu lagi untuk belajar dan hal yang berhubungan dengan dunia sekolah mereka (mungkin ini hanya asumsi penulis pribadi ya), lihatlah dan perhatikan, berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk bermain game online dibandingkan dengan waktu belajarnya?

Namun, itu jika kita lihat dari sisi "game-online", lalu bagaimana jika kita lihat dari sisi yang lebih dalam lagi?

Mari kita simak yang berikut ini.,

Penulis sempat menulis sebuah status di akun FB penulis yang berbunyi sebagai berikut:

"Jika rindu, era sudah canggih, ya video call ae sudah cukup..bukankah begitu? ..:) ‪#‎tetepkalem‬

Maksud dari penulis menulis status tersebut adalah dalam persepsi positif, untuk laki laki yang bekerja jauh dari keluarganya dan jika ada rasa rindu maka sang lelaki bisa untuk saling lihat wajah sang istri berikut dengan anak anaknya.

Loh, lalu apa kaitanya dengan judul yang penulis ambil di atas dalam keikutsertaannya di event RTC ini?

Untuk menjawabnya, maka penulis akan bertutur seperti yang berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun