Padahal, seperti sama sama kita ketahui, PSSI selalu mendengungkan statuta ini dan statuta itu. Namun pada faktanya, mereka sendiri yang justru melanggar statuta.
Mari kita lihat korelasinya dari sumber gambar yang berikut ini:
Setelah kita melihat kedua gambar di atas, maka akan terlihat bahwa regulasi FIFA melarang lisensi klub dipindah-tangankan. Sedangkan yang sering kita temui di Liga Indonesia, ada beberapa klub yang dengan seenaknya sendiri, berpindah tangan, berganti nama, berganti home-base dan lain lain tanpa aturan yang jelas.
REVOLUSI PSSI @revolupssi 4 Jan
Mungkin cuma di sini yg bisa seenaknya gonta ganti PT, ganti nama klub, dll. Kalo bukan mafia, lalu apa namanya?
REVOLUSI PSSI @revolupssi 31 Des 2015
Jadi selama ini Cronus gak pakai PT, tapi bisa ikut liga, dan dibiarkan oleh PSSI dan PT Liga. Kalo bukan mafia, lalu apa namanya?
(sumber: https://twitter.com/revolupssi)
Pada akhirnya, penulis tentu berharap bahwa "benang-kusut" yang selama ini ada di tubuh pengelolaan sepakbola nasional segera bisa di atasi dan dperbaiki agar sepakbola nasional menjadi makin maju dan berkembang di kemudian hari.
Pemerintah ataupun Menpora juga, hendaknya segera mengambil tindakan yang cepat, tepat dan akurat untuk tidak membiarkan hal ini berlarut larut tanpa penyelesaian.
Kasihan para talenta talenta muda yang karena mereka menggantungkan cita citanya pada dunia sepakbola, karena carut marut ini, akhirnya mereka menjadi layu sebelum berkembang.
Bersatulah untuk kepentingan yang lebih besar, sebagaimana bangsa kita yang memang sudah besar.