Mohon tunggu...
agus walliet
agus walliet Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku laki laki sederhana

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ternyata, Langkah Pemerintah Bekukan PSSI Benar Adanya

8 Januari 2016   08:50 Diperbarui: 8 Januari 2016   08:50 8638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada hal lain yang menarik untuk ditulis bagi diri ini, selain mencoba "mengungkap" dan "menyegarkan" kembali ingatan kita sebagai pecinta sepakbola nasional tentang asal muasal atau pokok dari pembekuan PSSI yang telah dilakukan oleh pemerintah cq. Menpora.

Pemerintah benar telah bekerja maksimal untuk membenahi tata kelola sepakbola nasional, meskipun langkah pemerintah ini banyak ditentang oleh orang orang yang merasa "zona nyamannya" terancam dengan langkah ini.

Setelah membaca dari berbagai sumber, penulis akhirnya menuliskan asumsi, bahwa apa yang dilakukan pemerintah adalah benar adanya.

Untuk mendukung asumsi ini, penulis akan tampilkan terlebih dahulu, kutipan yang diambil dari sport.tempo.co berikut ini:

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menerbitkan surat pembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 18 April. Keputusan berani itu dilakukan bertepatan dengan terpilihnya La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum dalam Kongres PSSI di Surabaya.

Pembekuan dilakukan karena Kementerian Olahraga menilai PSSI tak mengindahkan keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia yang melarang Persebaya Surabaya dan Arema Cronus—keduanya dinilai cacat hukum karena terbelit dualisme kepengurusan—berlaga di Liga Super Indonesia. "Sepak bola Indonesia tak akan maju sepanjang PSSI dikuasai para mafia," ujar Imam Nahrawi pada Mei lalu. (http://sport.tempo.co/read/news/2015/12/30/103731715/kaleidoskop-2015-jejak-berani-imam-nahrawi-bekukan-pssi)

Tindakan BOPI (waktu itu) yang menilai bahwa 2 klub ISL yaitu, Persebaya dan Arema Cronus cacat hukum dikemudian hari ternyata benar terbukti seperti itu adanya.

Setelah Persebaya "kalah" di pengadilan atas keabsahan penggunaan nama, kini mulai terlihat  Arema Cronus, ternyata juga "cacat" secara hukum seperti yang pernah dinyatakan oleh pihak BOPI.

Mari kita lihat apa yang ditampilkan oleh sumber berikut:

sumber : https://twitter.com/revolupssi

Jika kita teliti dan mau berpikir sejenak, maka apa yang tertera di dalam sumber foto ini, akan terlihat bahwa klub ini saat ikut berkompetisi pada saat itu, telah melanggar legalitas, yang konyolnya dilindungi oleh PSSI dan PT Liga.

Padahal, seperti sama sama kita ketahui, PSSI selalu mendengungkan statuta ini dan statuta itu. Namun pada faktanya, mereka sendiri yang justru melanggar statuta.

Mari kita lihat korelasinya dari sumber gambar yang berikut ini:

sumber : https://twitter.com/revolupssi

Setelah kita melihat kedua gambar di atas, maka akan terlihat bahwa regulasi FIFA melarang lisensi klub dipindah-tangankan. Sedangkan yang sering kita temui di Liga Indonesia, ada beberapa klub yang dengan seenaknya sendiri, berpindah tangan, berganti nama, berganti home-base dan lain lain tanpa aturan yang jelas.

REVOLUSI PSSI ‏@revolupssi 4 Jan
Mungkin cuma di sini yg bisa seenaknya gonta ganti PT, ganti nama klub, dll. Kalo bukan mafia, lalu apa namanya?

REVOLUSI PSSI ‏@revolupssi 31 Des 2015
Jadi selama ini Cronus gak pakai PT, tapi bisa ikut liga, dan dibiarkan oleh PSSI dan PT Liga. Kalo bukan mafia, lalu apa namanya?

(sumber: https://twitter.com/revolupssi)

Pada akhirnya, penulis tentu berharap bahwa "benang-kusut" yang selama ini ada di tubuh pengelolaan sepakbola nasional segera bisa di atasi dan dperbaiki agar sepakbola nasional menjadi makin maju dan berkembang di kemudian hari.

Pemerintah ataupun Menpora juga, hendaknya segera mengambil tindakan yang cepat, tepat dan akurat untuk tidak membiarkan hal ini berlarut larut tanpa penyelesaian.

Kasihan para talenta talenta muda yang karena mereka menggantungkan cita citanya pada dunia sepakbola, karena carut marut ini, akhirnya mereka menjadi layu sebelum berkembang.

Bersatulah untuk kepentingan yang lebih besar, sebagaimana bangsa kita yang memang sudah besar.

 

Salam

Author

 

Agus Walliet

Note:

Sumber Foto Utama: olahraga.metrotvnews.com

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun