Mohon tunggu...
Sosbud

Dokter Gigi Berjualan Ketan Susu

23 Januari 2017   17:00 Diperbarui: 23 Januari 2017   17:08 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wita mendirikan usaha ini ingin merubah bahwa ketan itu bukan makanan orang-orang tua atau makanan jadul, ia membuat aneka macam topping untuk ketan susu biar bisa diterima sama lidah para ABG dan remaja jaman sekarang. Alhasil, kedai buatan Wita memiliki pengunjung dari anak kecil sampai yang sudah tua sekalipun. Semua resep yang ada di kedai ini adalah buatan keluarga Wita sendiri, sesuai dengan namanya Mbok’ne An Cuk, kedainya Mbok’ne anak dan cucu.

Setelah enam bulan kedai ini berjalan, salah satu teman Wita mengajukan diri untuk coba berbisnis dengan menjul makanan ringan seperti Wita dengan sistem waralaba. Namun karena tidak ada sistem franchise dalam usaha tersebut karena si empu nya belum memahami konsep kewaralabaan, maka disepakati untuk bekerja sama dengan cara kemitraan dimana untuk bahan makanan dipasok oleh Wita sedangkan temannya diberi kebebasan untuuk mengatur sendiri bisnis tersebut dengan keuntungan bagi hasil.

Pada saat bersamaan, Wita membuka cabang baru di daerah Kalimalang Jakarta Timur. Untuk cabang yang ini, Wita ingin konsumennya dari kalangan menengah keatas. Sehingga Wita menggunakan konsep cafe untuk cabang yang satu ini. Wita memiliki visi untuk mengangkat makanan tradisional ini agar bisa dijangkau oleh kalangan menengah keatas.

Dengan berjalannya 3 gerai makanan kecil yang kini telah beroperasi dengan menggunakan karyawan mencapai 35 orang, diperkirakan omset kotor yang didapat addalah sekitar 300 juta tiap bulannya. Setelah dipotong untuk biaya operasional dan lain-lain, maka pendapatan bersih yang didapat Wita mencapai 80 juta perbulan.

Yang unik dari Wita adalah, kesuksesan Wita berjalan secara alami, ia sama sekali tidak memiliki latar belakang dibidang tata boga atau kuliner. Namun karena modal tekad, kerja keras dan mau belajar dari nol plus keberkahan dari Allah maka akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan.

Ini merupakan kisah sukses seorang pebisnis dengan bermodalkan tekad dan kreativitas yang mampu memberikan ide peluang usaha modal kecil. Salah satu contoh ekonomi kreatif ini merupakan cara menghasilkan uang yang menguntungkan buat siapa saja. Sebuah kisah inspiratif yang semoga bisa bermanfaat buat pembaca.

SUMBER
http://bisnisankecil.blogspot.co.id
www.okezone.com
https://witaputri.wordpress.com

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun