Mohon tunggu...
Wakidi Kirjo Karsinadi
Wakidi Kirjo Karsinadi Mohon Tunggu... Editor - Aktivis Credit Union dan pegiat literasi

Lahir di sebuah dusun kecil di pegunungan Menoreh di sebuah keluarga petani kecil. Dibesarkan melalui keberuntungan yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan selayaknya. Kini bergelut di dunia Credit Union dan Komunitas Guru Menulis, keduanya bergerak di level perubahan pola pikir.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengubah Kesulitan (Krisis) Menjadi Keuntungan

30 Maret 2020   19:46 Diperbarui: 2 April 2020   09:09 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan biasanya dipenuhi dengan orang-orang yang berniat baik tetapi kurang berani mengambil risiko. Hal ini karena perusahaan biasanya memberikan rewards kepada pencapaian tujuan, bukan kepada keberanian untuk mengambil tantangan. Mereka menerima begitu saja kondisi yang membatasi: pada apa yang mungkin. 

Namun, dalam kondisi krisis hal ini tidak bisa berlaku. Solusi harus dicari dan ditemukan dan seseorang harus berani mengambil langkah, mengambil inisiatif yang pertama dan menemukan cara yang lebih baik.

Krisis memungkinkan munculnya pemimpin sejati dan memaksa orang-orang untuk meninggalkan status quo demi mencari cara yang lebih baik.

Tantangan John C. Maxwell di Waktu Krisis Corona Ini

Krisis Corona ini memaksa kita untuk mundur dari rutinitas kita selama ini. Kita menjadi memiliki lebih banyak waktu pribadi dan bersama keluarga. Agar dapat mengubah kesulitan menjadi keuntungan, John C. Maxwell memberikan kita tantangan-tantangan berikut. Ia menganjurkan kita untuk benar-benar mengambil waktu terhadap keenam hal berikut ini.

1. Memanfaatkan waktu pribadi dengan sadar untuk melakukan hal-hal yang membuat hidup kita lebih baik. Apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan Anda, pengetahuan Anda? Barangkali Anda ingin menyelesaikan membaca buku yang selama ini tidak sempat Anda baca. Barangkali Anda akan mulai melakukan olah raga secara rutin setiap hari. Barang kali Anda akan mulai memperhatikan asupan makanan Anda agar lebih sehat.

2. Memanfaatkan waktu bersama keluarga untuk melakukan hal-hal yang positif. Mungkin Anda ingin mengajak istri atau suami Anda untuk olah raga atau jalan-jalan pagi bersama. Mungkin Anda bersama pasangan ingin membicarakan langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk bisa melalui krisis ini dengan baik dan di akhir krisis memiliki kualitas keluarga yang lebih baik.

3. Apa ketertinggalan yang akan Anda kejar selama masa krisis ini. Mungkin Anda sudah lama ingin melakukan sesuatu yang tidak pernah sempat Anda lakukan dan inilah saatnya bagi Anda untuk melakukannya.

4. Apa nilai tambah yang bisa Anda berikan kepada orang lain di masa krisis ini? Di masa krisis ini orang-orang membutuhkan perhatian. Barangkali Anda bisa menuliskan nama-nama yang akan Anda hubungi untuk memberikan perhatian atau sekadar kata-kata penguatan.

5. Apa yang akan Anda lakukan untuk menguatkan iman Anda? John C. Maxwell berketetapan bahwa di masa krisis ini ia akan menguatkan trust muscle. Maksudnya, ia akan mempercayai Tuhan yang mampu memberinya kekuatan dan kedamaian ketika ia tidak memiliki semua jawaban. Ia juga akan memperbanyak rasa syukur (gratitude) karena biasanya orang sulit bersyukur di masa-masa sulit. Ia juga akan menguatkan hidup doanya. 

6. Waktu berpikir. Ada tiga pertanyaan. Dalam masa krisis ini, pikirkan, pertama: Bagaimana krisis ini akan membuat hidup saya lebih baik. Kalau kita benar-benar memberikan waktu untuk memikirkannya, maka kita akan mendapatkan jawabannya. Kedua, Bagaimana saya bisa memanfaatkan krisis ini untuk membantu orang lain? Kalau kita benar-benar melakukan hal ini, kita akan memperoleh banyak sekali jawaban karena setiap orang membutuhkan bantuan di masa krisis ini. Ketiga, Tindakan apa yang akan saya ambil untuk memperbaiki situasi saya? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun