Dengan begitu, kepribadian anak yang Islami akan terbentuk sejak dini sehingga menjadi modal awal dalam menentukan proses pendidikan yang akan ia jalani.
Lingkungan Sekolah (formal)
Lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang juga disebut sebagai lembaga pendidikan kedua sesudah keluarga yang berperan dalam mendidik anak/peserta didik. Orang tua memerlukan bantuan dalam mendidik anak-anaknya supaya dapat hidup mandiri secara layak di masyarakat, maka sekolah lah lembaga yang tepat untuk mendidik anak-anaknya.[6]
Dalam lingkungan sekolah, pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu, teratur, sistematis, dan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan pemerintah.
Sekolah memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak mengenai apa yang belum diberikan orang tua pada saat berada di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, orang tua sudah sepantasnya menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan formal, pada hakikatnya sekolah merupakan institusi atau lembaga pendidikan yang menyandang amanah dari orang tua dan masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan Islam.
Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu terciptanya cita-cita keluarga dan masyarakat, khususnya masyarakat Islam dalam bidang pengajaran yang tidak dapat secara sempurna dilakukan dalam rumah dan masjid. Bagi umat Islam, lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah lembaga pendidikan Islam, artinya bukan sekedar lembaga yang didalamya diajarkan agama Islam, melainkan suatu lembaga pendidikan yang secara keseluruhan bernafaskan Islam, hal itu hanya mungkin terwujud jika terdapat keserasian antara rumah dan sekolah dalam pandangan keagamaan.
Dalam lingkungan sekolah perkembangan fisik dan psikologis anak akan memperoleh pengalaman-pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan anak-anak lain yang berbeda status sosial, kesukuan, agama, jenis kelamin, dan kepribadian. Perlahan anak akan belajar membebaskan diri dari ikatan lingkungan keluarga untuk mencapai kedewasaan dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat luas. Membebaskan diri disini bukan berarti anak terlepas dari pantauan orang tua, peran orang tua tentu masih sangat penting untuk mengawasi anak-anaknya ketika berada di luar lingkungan keluarga.
Bagi setiap muslim, mereka berusaha untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah yang diberikan pendidikan agama. Dalam hal ini, mereka sebagai orang tua berharap agar anak-anaknya kelak memiliki kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam atau dengan kata lain berkepribadian muslim. Berkepribadian muslim disini berati anak mempunyai kepribadian yang seluruh aspeknya, baik tingkah lakunya, jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaan menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan serta penyerahan diri kepada-Nya.
Lingkungan Masyarakat (non formal)
Lingkungan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga sesudah keluarga dan sekolah. Masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal juga menjadi bagian penting dalam proses pendidikan, akan tetapi tidak mengikuti peraturan yang tetap dan ketat. Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab dalam pendidikan.