Saling beradu pandang tanpa sengaja, ditepian jalan depan pasar.Â
Memaksa hati treyuh teringat, tatapan yang hampir sama binarnya.
Teduhnya yang selalu menguatkan jiwa, tak bisa sembunyikan rasa meski kata menyangkalnya.
Rindu tak pernah temu namun rasa mengikat sukma.
Kemana akan kucari binarnya,
Aku hanya ingin sekali lagi menatapnya.
Dimana akan ku temukan binarnya,
Yang mampu menelanjangi hati yang bersembunyi.
Jika bisa ku titipkan pada semilirnya angin, pesan-pesan rindu yang tak jua temu.
Atau sekedar ku refleksikan pada wajah bulan, agar bisa ku rasakan lagi teduhnya menenangkan jiwa.Â
Jika pesanku sampai padamu lewat tetesan hujan, hembusan angin, kerdip manja sang bintang, cantiknya bulan disetiap tanggal atau sukmaku berkelana di mimpi-mimpimu yang panjang,
Saat itu ingatlah aku yang selalu merindu binar matamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H