Duduk bersandar pada pekat realitaÂ
Buku mulai berdebu tanah sengketa
Pojok ruang mulai gelap tanpa cahayaÂ
Suara rintik hujan temani tetes air mata
Gelapnya kembali bertandang dengan tegur sapa
Tentang masa kelam dituang tinta hitamÂ
Perlahan senyum tenggelam palung marianaÂ
Tersisa harap dalam derap penuh duri tajam
Lekat ingatan tentang air mata tinta hitam
Ujung celurit dipandang sebagai titik terang
Tajam, siap merobek dengan kata hantam
Itulah isi pikiran dalam gelapnya ruang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI