Mohon tunggu...
Wajid Nail Jayyid Almahdi
Wajid Nail Jayyid Almahdi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Tenang, Santai, dan Berprogres

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Tinta Hitam

14 Maret 2024   18:49 Diperbarui: 14 Maret 2024   18:51 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterst/Pin by grosse_charlotte

Duduk bersandar pada pekat realita 

Buku mulai berdebu tanah sengketa

Pojok ruang mulai gelap tanpa cahaya 

Suara rintik hujan temani tetes air mata

Gelapnya kembali bertandang dengan tegur sapa

Tentang masa kelam dituang tinta hitam 

Perlahan senyum tenggelam palung mariana 

Tersisa harap dalam derap penuh duri tajam

Lekat ingatan tentang air mata tinta hitam

Ujung celurit dipandang sebagai titik terang

Tajam, siap merobek dengan kata hantam

Itulah isi pikiran dalam gelapnya ruang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun