Teringat orang itu, Rara menoleh dan langsung menohok, “Kau yah pinjam setipku?”
“Gak ada.” Revi menempelkan sisi wajahnya ke atas meja.
“Coba kau pikir-pikir. Siapa tahu kau minjam lupa kembalikan?”
“Aku?” Revi tegakkan badannya, “Sorry yah! Setip hilang kok heboh.”
Rara meletakkan tangannya ke meja, melengus pada Revi. “Itu barang kesukaanku. Aku baru beli kemarin di koperasi.”
“Yeuh nyeuih.” Revi mengolok Rara dengan ekspresi wajah jelek. Mulutnya dimoncongkan.
“Dasar.”
“Apa mungkin jatuh di lantai, Ra?”
“Mudahan, Mi.”
Rara berusaha mengingat kapan terakhir kali setip itu bersama dia kalau saja Miranda tak beri petunjuk.
“Kapan ya dia hilang? Dimana dia?”