o0o
Kepingan-kepingan memori yang terlepas di otak tak sepenuhnya dapat disusun seperti semula. Sebagian kenangan Wicaksono dengan istrinya terkikis. Istrinya terpaksa meluangkan waktu untuk suaminya yang dulu kurang mengubris istrinya. Karena sibuk mengurus komik dengan arsiran karakter-karekter manga di komiknya, tenggelam dalam storyboard, papan panel adegan-adegan di komik.
o0o
Di bangku taman di bawah pohon rindang. Di sudut sana berjejer pepohonan dengan jarak yang lebar. Daun-daun layu dan kering melepaskan diri dari ranting karena hempasan angin kencang. Istri komikus itu mengencangkan syal di lehernya.
“Kamu masih ingat tempat ini?”
“Tak ingat.”
“Kau duduk diujung sana aku duduk di sini.” Ia sengaja menempatkan posisi duduk Wicaksono di ujung kanan bangku.