Mohon tunggu...
Wahyu TriHandoko
Wahyu TriHandoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Magister Teknik Elektro Universitas Negeri Malang yang berdedikasi dalam mengabdi untuk masyarakat serta melakukan penelitian untuk kemajuan teknologi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa Ketenagalistrikan PPG Prajabatan G2/2024 Ikuti Diklat WKG di UM untuk Tingakatkan Wawasan dan Keberagaman Budaya

31 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:23 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diklat Wawasan Kebhinekaan Global oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Ketenagalistrikan G2/2024

Topik 4 – adalah sebagai seorang guru nantinya kita dapat menciptakan proyek aktivitas kebhinekaan dan mengimplementasikannya di sekolah

Sekolah yang bhineka mencerminkan keberagaman yang ada di setiap aspek kehidupan sekolah, mulai dari budaya sekolah, budaya kelas, hingga kegiatan siswa. Sekolah dengan kebhinekaan memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan yang ada. Toleransi ini bisa diwujudkan dalam kebijakan sekolah dan lingkungan yang mendukung keberagaman. Sebagai bagian dari komunitas sekolah yang menghargai perbedaan, kebijakan yang adil dan tidak memihak pada satu golongan dapat mencerminkan prinsip kebhinekaan yang ada di sekolah.

Toleransi adalah nilai penting dalam kehidupan sosial, terutama dalam budaya dan manajemen kelas. Penerapan nilai toleransi di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana inklusif, di mana siswa dari berbagai latar belakang budaya dan agama merasa diterima dan dihargai. Selain itu, manajemen kelas yang mengedepankan toleransi akan mengurangi konflik, memperkuat kerja sama dalam pembelajaran, dan mendorong sikap saling menghormati serta memahami perbedaan di antara siswa.

Berperan aktif dalam kegiatan Diklat WKG dengan mempraktekan setiap tugas yang diberikan
Berperan aktif dalam kegiatan Diklat WKG dengan mempraktekan setiap tugas yang diberikan

Topik 5 – menganalisis ancaman, kerentanan, dan kapasitas yang terjadi di sekolah, untuk menciptakan sekolah damai.

Sekolah yang damai adalah lingkungan yang aman, nyaman, dan tidak mengancam bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Konsep ini mengedepankan hak setiap individu untuk merasa aman dan nyaman di sekolah. Praktik sekolah yang damai mencakup penggunaan bahasa yang sopan, pengelolaan konflik secara konstruktif, serta penghargaan terhadap perbedaan budaya, agama, dan orientasi seksual. Cara untuk mengimplementasikan hal ini antara lain melalui program pengembangan sosial dan emosional, pendekatan restorative justice untuk mengelola konflik, dan mendorong partisipasi aktif siswa dalam menciptakan lingkungan yang inklusif.

Namun, menciptakan sekolah yang damai membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan komitmen untuk perubahan positif. Semua pihak di sekolah, termasuk siswa, guru, staf, dan orang tua, harus bekerja sama dalam menciptakan suasana yang mendukung perdamaian. Kesadaran akan pentingnya lingkungan yang damai juga perlu dibangun melalui tindakan yang konsisten.

Di sekolah yang damai, siswa merasa nyaman dan dapat fokus pada pembelajaran, sementara guru dapat menyampaikan materi dengan lebih efektif. Selain itu, praktik sekolah yang damai juga membantu mengurangi perilaku tidak sopan, kekerasan, dan diskriminasi. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk secara konsisten menerapkan praktik damai, yang akan menciptakan lingkungan positif bagi seluruh komunitas pendidikan.

Mempresentasikan hasil kegiatan yang sdah diberikan dalam Diklat WKG
Mempresentasikan hasil kegiatan yang sdah diberikan dalam Diklat WKG

Dengan adanya kegiatan diklat tersebut diharapkan mahasiswa PPG Prajabatan atau Calon guru memiliki wawasan yang luas dan peka terhadap keberagaman budaya. 

Hasil dari Kegiatan Dilkat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG)
Hasil dari Kegiatan Dilkat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun