Mohon tunggu...
Wahyu Sulistyo
Wahyu Sulistyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

sekedar melihat dan memahami yang ada dengan sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Mengenai Partisipasi Politik Pada Berbagai Kalangan Usia

24 Maret 2023   15:25 Diperbarui: 24 Maret 2023   15:40 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saudara Firman sedang menggali informasi mengenai penerapan politik yang dilakukan oleh remaja (Andi) yang ada di Mushola Istiqomah Sekaran.

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara dengan lingkungan politik yang dinamis dan kompleks. Indonesia telah mengalami perubahan politik besar dalam beberapa tahun terakhir, dari pemilihan umum hingga perubahan pemerintahan. Hal ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan. 

Sosialisasi politik perlu menjadi proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan yang mencakup nilai-nilai politik dalam masyarakat. Selain itu, juga dikenal sebagai proses dimana manusia memperoleh pengetahuan, nilai, dan sikap terhadap institusi sosial politik. Ruang lingkup politik di sini meliputi negara, kekuasaan, kebijakan, pengambilan keputusan, dan pembagian kekuasaan atau institusi.

Melihat politik Indonesia tidak berjalan dengan baik seharusnya mempengaruhi partisipasi politik rakyatnya. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa membutuhkan sosialisasi politik. Sosialisasi politik memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk kognisi dan sikap politik masyarakat. Melalui sosialisasi politik, masyarakat memperoleh pengetahuan dan pemahaman politik yang lebih luas, baik dari segi proses politik maupun nilai dan norma yang terkait dengan politik.

Proses sosialisasi politik adalah proses di mana individu belajar dan menginternalisasi nilai-nilai, norma, dan praktik-praktik politik dari lingkungan sosial mereka. Proses ini melibatkan interaksi antara individu dan lingkungan politik mereka, termasuk keluarga, teman, sekolah, media massa, dan lembaga-lembaga politik. Proses sosialisasi politik dimulai dari masa kanak-kanak dan terus berlanjut hingga masa dewasa. 

Selama masa ini, individu belajar tentang sistem politik, proses politik, pemimpin politik, dan isu-isu politik yang relevan. Mereka juga belajar untuk memahami perbedaan antara partai politik dan ideologi yang berbeda. Proses sosialisasi politik memungkinkan seseorang untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membimbingnya dalam memenuhi peran politiknya, terutama yang berkaitan dengan kepentingannya sendiri atau kepentingan orang lain.

Kegiatan sosialisasi politik adalah cara untuk mengenalkan, mendidik, dan membentuk sikap dan tindakan politik individu dalam masyarakat. Kegiatan sosialisasi politik dapat membantu individu memahami sistem politik dan proses politik, serta mendorong partisipasi politik yang efektif. Kegiatan ini juga dapat membantu membentuk sikap politik yang baik dan mendukung tindakan politik yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan politik dalam masyarakat. 

Melalui kegiatan sosialisasi politik di tingkat anak-anak (SD), remaja (SMP/SMA), dewasa, dll diharapkan dapat memperkenalkan negara, kekuasaan, kebijakan, pengambilan keputusan dan pembagian kekuasaan atau sistem. Banyak pengetahuan publik yang berkaitan dengan politik. Selain itu, sosialisasi politik memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pentingnya proses sosialisasi dan keterlibatan masyarakat, terutama yang terkait dengan kepentingan dan politik bersama. Oleh karena itu, sosialisasi politik perlu diajarkan mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa agar masyarakat tidak menimbulkan stigma negatif tentang politik, khususnya di kalangan milenial.

ANALISIS

  • Anak-Anak

Sosialisasi politik adalah proses pendidikan (pedagogis) yang berfungsi sebagai pengenalan pembudayaan politik antar generasi yang mempunyai tujuan untuk membentuk sikap dan partisipasi dalam kehidupan politik yang sedang berjalan. Menurut Rush dkk (2007: 35) agen sosialisasi politik terdiri dari keluarga, pendidikan, kelompok sebaya, kelompok kerja, kelompok agama, kelompok-kelompok senggang, dan media massa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun