Dari sekian banyak dampak westernisasi utamanya dari fashionholic, dari sisi lain juga terdapat pula sisi positifnya bagi Indonesia. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan mengingingat akses internet dan media sosial yang semakin mudah untuk saat ini. Dari kemudahan akses internet ini kemudian muncul keberagaman pengetahuan serta inspirasi mengenai fashion dari seluruh dunia. Tentunya hal Ini memiliki potensi dalam peningkatan pengalaman fashion masyarakat Indonesia dan meningkatkan pemahaman mereka tentang mode di seluruh dunia. Selanjutnya berangkat dari hal ini, Indonesia memiliki potensi kuat dalam mengembangkan fashion lokal serta penguatan budaya.
Sesuai dengan perkembangan globalisasi dan teknologi komunikasi, maka indonesia dapat melakukan maksimalisasi nilai guna media sosial dengan mempromosikan kebudayaan Indonesia ke negara luar utamanya negara barat (western). Kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia utamanya budaya fisik seperti kain batik, ukiran, dan lain sebagainya bisa menjadi senjata utama dalam upaya promosi budaya. Kesadaran bersama sangatlah diperlukan dalam upaya ini, baik pihak-pihak terkait hingga elemen terkecil yaitu individu.
Tentunya dengan terpenuhinya upaya tersebut, diharapkan definisi dari komunikasi lintas budaya ini dapat terepresentasikan dengan baik. Kemudian dari setiap pengaruh budaya tentunya memiliki efek positif dan negatif. Meskipun adopsi gaya pakaian Barat dapat membawa kemajuan dan di sisi lainnya berpotensi menjadi penggerusan budaya dari Fashionholic dan Westernisasi. Kembali lagi, hendaknya penting juga untuk menjaga keberagaman budaya lokal dan memperkuat identitas budaya Indonesia yang kaya serta memaksimalkan potensi yang ada.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI