Mohon tunggu...
Wahyu Purnaningtyas
Wahyu Purnaningtyas Mohon Tunggu... Guru - Guru

A teacher in a vocational high school.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Pembelajaran dengan Model Problem Based Learning dan Role Playing

12 Desember 2022   19:48 Diperbarui: 12 Desember 2022   19:54 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rendahnya kemampuan peserta didik dalam berbicara bahasa Inggris terkait menanyakan dan memberikan pendapat, rendahnya kemampuan peserta didik dalam mengucapkan kalimat berbahasa Inggris terkait menanyakan dan memberikan pendapat, serta guru yang  belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran membuat penulis tergerak untuk melakukan praktik pembelajaran mengggunakan model PBL, dan mencoba dipadukan dengan metode bermain peran (Role Playing). Penulis mencoba menerapkan pembelajaran ini pada kelas XI-Sekolah Menengah Kejuruan.

Dengan menggunakan model pembelajaran inovatif (Problem Based Learning/PBL) dengan metode presentasi talk show dan teknik role playing (bermain peran), dapat meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris pada materi Asking and Giving Opinion (menanyakan dan memberikan pendapat). Dengan menggunakan alat/media pembelajaran interaktif, menggunakan google form, menayangkan video pemantik, dan menggunakan teknik presentasi seperti talk show dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik dalam menanyakan dan memberikan pendapat dalam talk show.   

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu: Kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disajikan dalam bahasa Inggris, dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu: Memastikan dengan baik kondisi kelas yang digunakan untuk melaksanakan aksi, Mengkondisikan peserta didik dengan memberikan arahan terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, Menyiapkan proyektor, perangkat pembelajaran, termasuk video, speaker, dan peralatan lainnya, Menyiapkan urutan kegiatan dalam model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik TPACK dengan maksimal.

Sedangkan Strategi yang penulis gunakan antara lain: Menjelaskan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran kepada peserta didik, Menjelaskan dengan praktis, ceria, menyenangkan, dan tidak kaku, Menarik perhatian peserta didik, dan Memberikan stimulus/umpan balik positif.

Dalam proses pembelajaran, ada keaktifan atau komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik, antar sesama peserta didik, dan antar kelompok diskusi. Adanya komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Pada kegiatan pendahuluan, terdapat orientasi yang meliputi salam, doa, pemeriksaan kehadiran, dan pengkondisian peserta didik. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik, menyanyikan lagu nasional, apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, dan tes kompetensi awal.

Pada Kegiatan Inti, penulis menerapkan 5 sintak yang ada pada PBL, yakni:

Sintak 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah

Dalam sintak 1 ini, Peserta didik diberikan situasi berupa video yang didalamnya terdapat dialog terkait ungkapan meminta dan memberikan pendapat. Peserta didik menganalisis video tentang Asking and Giving Opinion dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan guru.

Sintak 2: Mengorganisasi Peserta Didik

Pada sintak 2, Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 peserta didik pada masing-masing kelompoknya, Guru membagikan LKPD kepada siswa dan menjelaskan tahapan  diskusi kelompok, Guru memberikan peserta didik kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami terkait tahapan diskusi.

Sintak 3: Membimbing Penyelidikan

Dalam sintak 3, Peserta didik secara berkelompok membuat dialog terkait topik yang sudah ditentukan oleh guru di dalam masing-masing LKPD, Peserta didik berdiskusi dengan kelompok masing-masing, Peserta didik dibantu oleh guru untuk menyelesaikan permasalahan.

Sintak 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

Pada sintak 4, Guru memberikan ice breaking untuk memberikan semangat kepada peserta didik, Peserta didik berlatih mempraktekkan dialog bersama anggota kelompoknya, Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan bermain peran seperti talkshow sesuai topik masing-masing, Anggota dari kelompok lain membantu memvideokan penampilan talkshow dari masing-masing kelompok, Peserta didik dari   kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya terkait topik yang sedang didiskusikan dalam presentasi berbentuk talkshow.

Sintak 5: Menganalisis dan Mengevaluasi Proses dan Hasil Pemecahan Masalah

Pada sintak 5, Peserta didik bertanya mengenai hal-hal terkait materi pembelajaran yang belum dipahami, Guru memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang belum dipahami peserta didik terkait materi Asking and Giving Opinion, Peserta didik bersama dengan guru melafalkan beberapa kosakata untuk menambah penguasaan kosakata dan memperlancar pelafalan.

Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan, melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, mendengarkan penjelasan guru tentang rencana kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan, mengagendakan pekerjaan rumah, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, guru mengingatkan peserta didik untuk senantiasa rajin belajar dan mempersiapkan untuk materi selanjutnya, peserta didik bersama dengan guru berdoa sebelum kelas berakhir, serta guru mengucapkan salam penutup.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: Peserta didik menjadi lebih memahami pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), Peserta didik sangat antusias dalam bermain peran (role playing) dalam talk show dengan berbagai tema, Meningkatnya penguasaan kosakata berbahasa Inggris pada peserta didik dibuktikan dengan lancarnya berbicara dalam talk show, Meningkatnya hasil belajar peserta didik dalam kemampuan speaking (berbicara), Tercapainya semua tujuan pembelajaran, Meningkatnya motivasi dan antusias peserta didik dalam mengikuti pelajaran bahasa Inggris.'

Hasil dari praktik pembelajaran ini sangat efektif karena peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup. Dalam kegiatan menyajikan hasil (presentasi), peserta didik terlihat sangat bersemangat untuk bermain peran dalam talk show. Respon teman sejawat dan kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Respon peserta didik sangat baik terkait kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Pembelajaran Problem Based Learning dipadukan dengan Metode Role Playing dapat meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik pada materi Asking and Giving Opinion. 

Wahyu Purnaningtyas, S. Pd

Guru Bahasa Inggris SMK

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun