Kalau para staff itu bertukar posisi,dengan para guru, mungkin sebulan saja mereka mampu bertahan.Â
Mana ada cerita staff ahli tersebut mau dibayar murah, Rp700 ribu misalnya.Â
Tapi ya sudahlah, ini mungkin sudah suratan takdir. Siapa juga yang menyuruh kami menjadi guru. Sudah risiko.Â
Telan saja pil pahit ini bulat-bulat.Â
Tapi ada hal yang mesti diketahui khalayak, bahwa kami tidak meminta jawaban.Â
Kami hanya ingin gaji yang diterima setiap bulan, cukup untuk masa depan.Â
Kami ingin anak-anak kami bisa sekolah yang tinggi, mengubah nasib keluarga, dan berkontribusi baik untuk bangsa.Â
Nanti akan kami pesankan kepada mereka, bahwa jangan sekali-kali ingin jadi guru.Â
Jadi staff ahli saja, banyak duitnya.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI