Mohon tunggu...
Ega Wahyu P
Ega Wahyu P Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang pengelana dari negeri Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Resign Aja! Daripada Malas-malasan

8 Desember 2022   10:37 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:45 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan sepi. Sumber: Dokumen Pribadi (Ega Wahyu P)

Beberapa bulan yang lalu, ada seorang pekerja senior mendumel seharian di kantor. Pasalnya, para junior terlampau santai dan enggan berkreasi untuk memajukan perusahaan.

"Masih muda, pendidikan tinggi, tapi minim kontribusi," begitu kira-kira kata sang senior.

Memang benar, mungkin karena terlewat nyaman dengan gaji yang sekarang, sehingga mereka loyo-loyo di kantor. Datang siang, kerjaannya makan, ngopi dan ngobrol di ruangan. Kadang ke kanting sebelah sekadar menghabiskan uang jajan.

Problematika generasi Z sekarang seperti itu. Punya usia matang untuk terus tumbuh dan berkembang, tetapi rasa malas dan puas diri terus mengekang.

Akhirnya berdampak pada kualitas pekerjaan. Perusahaan berharap pada SDM yang punya keterampilan baik, selalu berinovasi, dan punya karakter yang khas. Diberikan kepada pekerja itu gaji yang cukup, lingkungan kerja yang nyaman, serta fasilitas yang memadai. 

Memang generasinya saja yang tidak bersyukur, adanya kerja yang nyaman dibuat terlalu nyaman. Kerjaan mudah, dianggap lebih mudah, akhirnya timbul rasa meremehkan. 

Kalau rasa remeh sudah ada, timbul penurunan kinerja. Datang sering terlambat, kerja malas-malasan, sampai memuncak pada tuntutan gaji yang ingin dinaikkan. 

Walhasil, semua zonk, perusahaan tidak ingin rugi, tentu akan mengambil sikap. Teguran, peringatan, hingga sanksi pemecatan akan segera digulirkan. 

Lebih baik mundur saja, jika memamg sudah malas kerja. Kalau mau duduk-duduk sambil ngemil dan ngopi terus dapat uang, resign saja, dan jadi juru parkir kafe. 

Kalau mau kipas-kipas dan dapat uang, resign saja, dan jadi pedagang sate. 

Kalau mau duduk diam dan dapat uang, resign saja, dan jadi penjaga toilet umum. 

Semua ada porsinya masing-masing. Kalau mau dapat lebih, kerja yang benar. Kalau mau enaknya saja, ya tanggung sendiri risikonya. 

Tidak ada kerja yang enak, semua butuh effort. Harus ada pengorbanan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun