Mohon tunggu...
Dayu Komang Wahyu Pradnyan
Dayu Komang Wahyu Pradnyan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Hi, saya Wahyu Pradnyan, salah satu mahasiswa ilmu komunikasi semester 4 Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Disini saya mulai menulis, bukan hanya untuk menunjang mata kuliah, maupun tugas namun juga untuk meningkatkan minat dan bakat saya. Terimakasih sudah berkunjung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asah Kemampuan Menulis, Mahasiswa Dapat Apa?

24 Mei 2022   20:08 Diperbarui: 24 Mei 2022   20:32 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis adalah kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis dianggap kegiatan yang membosankan bagi sebagian besar orang termasuk mahasiswa.

Kehidupan perkuliahan seorang mahasiswa tak akan pernah terpisah dari yang namanya tulis-menulis, menulis boleh jadi disebut makanan pokok bagi kalangan mahasiswa. 

Segala jenis tulisan mungkin pernah dikecap oleh mahasiswa, entah itu menulis karena minat, bakat ataupun tuntutan tugas. Yang jelas menulis adalah sahabat karib mahasiswa dalam menjalani hari-harinya di ruang perkuliahan.

Tidak dapat dipungkiri menulis adalah kegiatan yang tak semua orang bisa suka, minat dan bakat tiap mahasiswa tentu saja berbeda dan tidak bisa dipukul rata. Mahasiswa ekonomi yang terbiasa bergulat dengan uang dan hitung-hitungan kita arahkan untuk berpuisi, bagaimana bisa? 

Namun, di sela-sela ruang kehidupan perkuliahan pasti akan kita temukan fenomena dimana mahasiswa ekonomi yang berhasil meraih juara lomba berpuisi.  

Hal itu dibuktikan oleh Richa Dwi Agustin mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadyah (UM) Palembang yang berhasil meraih peringkat pertama dalam lomba membuat dan membaca puisi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)  Wilayah Sumatra Selatan  dalam rangka ulang tahun ke-64 pada Desember 2021

Ketika kita menemukan fenomena tersebut, maka dengan cepat kita akan menyangkutpautkannya dengan keberuntungan. Namun pada dasarnya, segala hal yang terjadi pasti ada cerita dibelakangnya karena segala hasil yang diraih pasti ada usahanya bukan?.

Untuk kasus ini tentu saja kuncinya yaitu dengan mengasah keterampilan menulis. Bagi mahasiswa menulis hanya untuk menuntaskan tugas-tugas akhir, mereka berpatokan bahwa pekerjaan menulis tidak ada apa-apanya. 

Namun, siapa sangka dari menulis mahasiswa bisa mendapatkan segudang manfaat dan keuntungan. Bukan hanya seperti Richa saja, namun kenyataannya beragam manfaat lain bisa kita dapatkan dari mengasah keterampilan menulis. 

Mari kita kupas tuntas manfaat dari mengasah keterampilan menulis bagi mahasiswa.

Yang pertama, dengan mengasah keterampilan menulis maka mahasiswa bisa mengungkapkan ide atau gagasan dengan baik. Selain sebagai kemampuan dasar manusia, menulis adalah alternatif untuk belajar mengungkapkan suatu hal.

Setiap orang memiliki perbedaan dalam hal mengeluarkan ide atau opini, sebagian ada yang suka berorasi dan sebagian ada yang suka memendamnya seorang diri. 

Untuk jenis yang kedua, menulis bisa menjadi solusi, seseorang yang enggan melisankan gagasannya maka sangat dianjurkan untuk mengungkapkannya melalui tulisan. 

Mengapa demikian? Setiap ide dan opini memiliki nilai yang berbeda dan hal itu sangat berharga.

Dengan menulis apa yang kalian pikirkan akan membantu kalian untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran, menulis adalah obat rasa takut untuk berbicara. 

Dengan menuliskan ide dan gagasan, kalian akan lebih mudah mengingatnya. Kalian juga memiliki arsip sehingga di kemdian hari ketika kalian membutuhkan ide tersebut maka kalian tidak harus memaki dan mengutuk dunia karena tabiat lupa seorang manusia. 

Tulisan tidak akan pernah menertawai seberapa lucu dan konyol isi pikiran kalian atau menangisi seberapa pilu kisah kalian. Oleh karena itu, menulis adalah alternatif terbaik untuk menuangkan isi pikiran.

Yang kedua, mendukung kemajuan studi. Dari jaman sekolah dasar hingga masuk universitas tak bisa dibantah jika setiap ujian kenaikan tingkat akan ada saja soal atau pertanyaan yang akan berhubungan dengan menulis. Ketika kita menuntaskan ujian tersebut, maka akan kita naik tingkat.

Jika kalian tidak percaya bahwa menulis membantu dalam kemajuan studi, kalian bisa membaca ulang jawaban-jawaban ujian kalian dari tingkat sekolah dasar hingga saat ini. Maka kalian akan menemukan perbedaan isi dari tulisan yang kalian buat.

Seiring dengan naiknya tingkat seseorang gaya tulisan, isi tulisan, hingga makna tulisan akan berbeda. Kualitas seseorangpun dapat dilihat dari apa yang mereka tulis, maka dari itu jangan heran karya anak SD tidak seperti karya anak SMP karena jenjang keduanya berbeda.

Semakin sering kita menulis maka semakin bagus hasil tulisan yang kita buat, hal ini tentunya mendukung kemajuan studi, karena kenaikan tingkat pendidikan seseorang akan sangat tercermin dari apa yang mereka buat. Akan sangat memalukan ketika sarjana dikalahkan kemampuan menulisnya oleh anak SMA.

Yang ketiga, menghasilkan uang. Tak banyak yang sadar akan peluang menghasilkan uang dari menulis, terutama di era digital. Saat ini penulis sudah cukup mendapat atensi sebagai pekerjaan yang fleksibel namun menjanjikan.

Pekerjaan sebagai penulis bukan hanya berpusat pada penulis buku atau skenario film saja karena zaman sekarang author-author cerita fiksi pendek sangat digemari oleh kalangan remaja. Ada beragam aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk memulai menjadi penulis seperti Wattpad, Fizzo, Dreame bisa dimanfaatkan sebagai platform awal untuk mencari uang.

Bukan hanya sebagai penulis cerita, saat ini menulis bisa mendatangkan beragam kesempatan untuk bekerja paruh waktu atau sebagai freelancer, copy writter, content writter hingga admin media sosial. Pekerjaan tersebut merupakan jasa yang bisa mahasiswa kerjakan untuk menghasilkan uang tambahan. 

Sangat mudah bukan? Mahasiswa hanya butuh menulis untuk mendapatkan uang. Namun tentu saja, kemampuan menulis dan pengetahuan harus seimbang, sehingga mengasah kemampuan menulis sangat dianjurkan untuk mematangkan diri sebelum menjemput peluang.

Yang keempat, menjadi terkenal. Sepertinya menjadi terkenal adalah dambaan bagi sebagian besar masyarakat di era ini. Menjadi terkenal akan memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan, menjadi terkenal membantu seseorang untuk membangun relasi dan koneksi.

Hal ini juga bisa diraih dengan menulis, seperti Raditya Dika contohnya. Mengawali karir sebagai komedian dan penulis buku, kini dia berhasil menjadi sutradara film, hingga aktor yang terkenal di Indonesia. 

Karyanya pun digemari oleh berbagai kalangan, hal ini tentunya sesuatu yang memungkinkan bagi mahasiswa. Kuncinya adalah dengan mau mencoba menulis dan mempublikasikannya. Peluang-peluang ini bisa menjadi mungkin atau tidak mungkin ketika kita sudah mulai berusaha mencoba.

Sama seperti pekerjaan lainnya, menulis bukanlah hal yang sepele. Keberanian sangat diperlukan untuk mau mencoba menulis, namun kesempatan bisa saja hanya datang hari ini maka beranilah mencoba! 

Tantangan itu seru, apalagi dengan segudang manfaat dan keuntungan. Ibarat kata "sekali mendayung tiga pulau terlewati", lalu bagaimana menurutmu tulisanku? Ayo tulis komentarmu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun