Ada tiga hal yang saya dapat simpulkan dari tiga mauidhoh yang saya dengar, yakni
1. Nabi Muhammad senang hidup bersama orang-orang miskin dan sederhana. Sehingga berbahagialah para masakin karena kelak ditunggu kehadirannya disisi Rasulullah asal mereka ikhlas dan sabar dalam kemiskinannya. Rasulullah berharap hidup dalam keadaan miskin bukan fakir karena fakir dekat dengan kekufuran.Â
Perbedaan arti fakir dan miskin adalah fakir merupakan kondisi seseorang tanpa harta dan pekerjaan sehingga sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan miskin adalah kondisi seseorang yang memiliki harta dan pekerjaan namun belum mencukupi kebutuhan pokoknya dan keluarganya.Â
2. Sholat wajib dilaksanakan dengan ilmunya. Orang yang sholat tanpa ilmu akan mudah digoda oleh setan sehingga walaupun dia sholat tetapi hatinya tidak  fokus. Amalan yang tidak dilandasi dengan ilmu maka akan berujung sia-sia.Â
3. Â Berbakti kepada kedua orang tua adalah perintah Allah setelah taat kepada Allah dan Rasul. Cara meningkatkan diri untuk taat kepada Allah, Rasulullah, dan orang tua adalah dengan menghadiri majlis-majlis ilmu.Â
4. Maksiat terbanyak yang dilakukan manusia adalah di malam tahun baru. Padahal Nabi sangat bersedih ketika umatnya melakukan kemaksiatan walau demikian Nabi tetap memintakan ampun kepada Allah untuk setiap kemaksiatan yang dilakukan umatnya.Â
Oleh karena itu, salah satu hal yang menyenangkan Nabi adalah meninggalkan kemaksiatan dan memperbanyak dzikir dan sholawat khususnya pada malam tahun baru.
Saya sangat berharap kegiatan keagamaan seperti ini dapat dilakukan setiap tahun untuk mengurangi perkumpulan yang maksiat dan sia-sia. Wallahu A'lam.