Masih dengan hati yang sama, senang dan bahagia karena kami merasa beruntung bisa bolak balik naik MRT tanpa membayar biaya masuk seperti layaknya busway. Itu yang aku pikirkan, selama kita masih berada di dalam area stasiun kita bebas bolak balik MRT. Ternyata ketika tap out, semua kartu kami bermasalah. Ketika kami diintrogasi oleh petugas tentang perjalanan seru yang kami lakukan, mereka cukup geleng-geleng dan memaklumi karena kami pertama kali naik MRT. Kami diarahkan kembali naik MRT menuju Dukuh Atas.Â
Jujur, perjalanan ketiga ini membuat kami bosan tapi tertawa terbahak-bahak karena keyakinan tanpa bertanya yang kami lakukan. Padahal di awal ketika tetanggaku membeli satu tiket masuk, petugas menyampaikan bahwa tuket itu berlaku untuk satu kali perjalanan jika ini kembali, pelanggan harus mengisi saldonya kembali. Â
Perjalanan yang sebentar justru malah membuat kami bosan karena kami harus membuang waktu untuk naik satu kali perjalanan menuju Dukuh Atas. Dari Dukuh Atas, kami berjalan beberapa kilometer untuk naik busway. Awalnya kami ragu akan mendapatkan bus menuju Monas, tapi memang rezeki, selang beberapa menit, ada bis tingkat gratis yang berakhir di Monas. teh Siti, salah satu tetangga yang ikut sangat senang naik bis tingkat pasalnya ituu pengalaman pertama yang dilakukannya.Â
Sesampainya di IRTI Monas, kami masuk monas dan Sholat Ashar di masjid area Monas. Setelah sholat, kami mampir ke Monas untuk swafoto terlebih dahulu.
Karena langit menghitam menandakan akan turun hujan, kami segera kembali ke rumah agar tidak kehujanan selama perjalanan. Kami kembali masuk ke Shuttle Busway di Balai Kota, sesampainya di Shuttle Busway, ketika kami bertanya arah Terminal senen itu kami harus naik busway nomor berapa, sang petugas menjawab harusnya kqmi tidak masuk shuttle busway tetapi tetap di busstop IRTI, di sana kami bisa naik busway listrik menuju Terminal Senen. Karena sudah masuk, kami putuskan untuj terua melanjutkan perjalanan dengan busway arah Pulo Gadung dan turun di Central Senen.Â
Lagi-lagi kami tidak bertanya jak lingko nomor berapa agar kami bisa sampai ke KUA Johar Baru. Tak satu pun jak lingko kami temui, akhirnya kami naik Bajaj menuju Sumbadra.Â
Tak terasa perjalanan panjang kami dari pukul 11.00 WIB berakhir pada pukul 16.00 WIB. Hehe ternyata sangat penting bertanya sebelum sesat di MRT.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H