Lagi.....hari ini aku, anak-anak, dan tetangga buat janji untuk merealisasikan naik MRT, jujur ini kali pertamaku naik MRT g tau apa saja aturannya hanya tahu rutenya saja yang diberikan oleh adikku.Â
Dari Tanah Tinggi, kami naik Jak Lingko dari belakang KUA Johar Baru menuju Transjakarta Central Senen jurusan Monas. Kupikir kami bisa berhenti tepat tangga menuju shuttle busway namun tanda naik dan turun jak lingko  (bus stop) ada di depan LP3I. Dari LP3I Senen kami jalan beberapa km ke arah lift menuju shuttle busway.
 Pengalaman perdana bagi kami naik busway dari arah Central Senen, kami naik busway arah Monas dan transit di Balai Kota. Perjalanan dilanjutkan ke Bunderan HI namun entah mengapa aku mengajak yang lain turun di Thamrin. Kukira di sana kami akan menemukan stasiun MRT ternyata stasiun tersebut ada di terusan shuttle Bunderan HI. Alhasil kami harus naik satu kali perjalanan menuju Bunderan HI.
Â
Waktu menunjukkan pukul 12.40 WIB. Kami luangkan waktu untuk berswafoto Shuttel Bunderan HI yang sangat instagramable. Di sana tersedia makanan dan minuman yang bisa kami belin  toilet,  dan musholla. Selesai swafoto dan sholat Dhuhur kami lanjutkan perjalanan menuju stasiun MRT yang meupakan satu jalur dari shuttle Busway Bunderan HI. Tak lupa kami memetiksa salfo masing-masing kartu Jak Lingko yang kami miliki.
Sesampainya di stasiun MRT, aku cukup terkejut dengan berbagai jenis dagangan yang dijual dengan sistem barcode dan disajikan di dalam lemari kaca seperti makanan dan minuman yang biasa kami beli di stasiun KAI. Bukan hanya minuman dna makanan, bahkan ada emas batangan yamg dijual di sana.
Kami menuju tap in untuk masuk ke area MRT. Ketika ditanya mau kemana, kami tak bisa pastikan karena niat kami hanya ingin naik MRT. Pertanyaan terlontar dari tetanggaku, "mana perjalanan yang paling akhir?", sang petugas  menjawab Lebak Bulus. Dengan langkah pasti kami putuskan bahwa kami akan menikmati perjalanan menuju Lebak Bulus dengan MRT, pengalaman perdana bagi kami. Setiap pemberhentian ada saja hal-hal yang menarik bahkan anak-anak kami sangat  senang bernyanyi dan melakukan kegiatan yang mereka senangi selama perjalanan. Sesampainya di Stasiun MRT Lebak BulusN kami sejujurnya bingung mau kemana akhirnya aku berinisiatif untuk kembali naik MRT tanpa tap out terlebih dahulu. Dengan bahagianya kami kembali naik MRT menuju Bunderan HI, perjalanan awal MRT kami.
 Masih dengan hati yang sama, senang dan bahagia karena kami merasa beruntung bisa bolak balik naik MRT tanpa membayar biaya masuk seperti layaknya busway. Itu yang aku pikirkan, selama kita masih berada di dalam area stasiun kita bebas bolak balik MRT. Ternyata ketika tap out, semua kartu kami bermasalah. Ketika kami diintrogasi oleh petugas tentang perjalanan seru yang kami lakukan, mereka cukup geleng-geleng dan memaklumi karena kami pertama kali naik MRT. Kami diarahkan kembali naik MRT menuju Dukuh Atas.Â
Jujur, perjalanan ketiga ini membuat kami bosan tapi tertawa terbahak-bahak karena keyakinan tanpa bertanya yang kami lakukan. Padahal di awal ketika tetanggaku membeli satu tiket masuk, petugas menyampaikan bahwa tuket itu berlaku untuk satu kali perjalanan jika ini kembali, pelanggan harus mengisi saldonya kembali. Â
Perjalanan yang sebentar justru malah membuat kami bosan karena kami harus membuang waktu untuk naik satu kali perjalanan menuju Dukuh Atas. Dari Dukuh Atas, kami berjalan beberapa kilometer untuk naik busway. Awalnya kami ragu akan mendapatkan bus menuju Monas, tapi memang rezeki, selang beberapa menit, ada bis tingkat gratis yang berakhir di Monas. teh Siti, salah satu tetangga yang ikut sangat senang naik bis tingkat pasalnya ituu pengalaman pertama yang dilakukannya.Â
Sesampainya di IRTI Monas, kami masuk monas dan Sholat Ashar di masjid area Monas. Setelah sholat, kami mampir ke Monas untuk swafoto terlebih dahulu.
Karena langit menghitam menandakan akan turun hujan, kami segera kembali ke rumah agar tidak kehujanan selama perjalanan. Kami kembali masuk ke Shuttle Busway di Balai Kota, sesampainya di Shuttle Busway, ketika kami bertanya arah Terminal senen itu kami harus naik busway nomor berapa, sang petugas menjawab harusnya kqmi tidak masuk shuttle busway tetapi tetap di busstop IRTI, di sana kami bisa naik busway listrik menuju Terminal Senen. Karena sudah masuk, kami putuskan untuj terua melanjutkan perjalanan dengan busway arah Pulo Gadung dan turun di Central Senen.Â
Lagi-lagi kami tidak bertanya jak lingko nomor berapa agar kami bisa sampai ke KUA Johar Baru. Tak satu pun jak lingko kami temui, akhirnya kami naik Bajaj menuju Sumbadra.Â
Tak terasa perjalanan panjang kami dari pukul 11.00 WIB berakhir pada pukul 16.00 WIB. Hehe ternyata sangat penting bertanya sebelum sesat di MRT.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H